Ketua HOC BM Teddy: Hotel Non Bintang Bisa Bersinar Karena Pelayanan

Ketua Hotel Owner Club Bumi Melati (HOC BM) Indonesia, Teddy Acmad (kanan berkaca mata) saat menghadiri acara silahturahmi anggota HOC BM di Ahadiat Hotel & Bungalow belum lama ini. Foto:Jelajah Nusa/adhi

JELAJAH NUSA – Ketua Hotel Owner Club Bumi Melati (HOC BM) Indonesia, Teddy Acmad mengemukakan bahwa hotel non bintang di Jawa Barat menunjukan perbaikan yang signifikan. Hal ini bisa dilihat dengan perkembangan tingkat hunian hotel non bintang yang menunjukan traffic peningkatan.

“Kondisi ini tentu perlu dipertahankan. Kata kuncinya, pemilik hotel non bintang harus terus meningkatkan pelayanan. Lakukan renovasi kamar dan kebersihan area hotel. Kalau semua itu sudah dilakukan,dijamin tingkat hunian juga ikut naik,” kata Teddy,Kamis (11/10/2018).

Menurut Teddy, perkembangan hotel non bintang di Jawa Barat menunjukan progress yang membaik. Indikator ini juga bisa dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat yang memperlihatkan angka positif.

Keberadaan HOC BM juga sangat membantu karena para pemilik atau pengelola hotel non bintang bisa sharing pengetahuan atau bertukar ide-ide berlian dalam meningkatkan pelayanan hotel.

“Kami intens melakukan pertemuan setiap bulan untuk membahas berbagai hal yang terkait dengan perkembangan industry perhotelan. Saat ini saja, anggota HOC BM untuk di Kota Bandung mencapai lebih dari 500 orang. Belum di luar Jawa Barat,” katanya.

Ditambahkan pria humoris ini, ke depan bahkan HOC BM akan melebarkan sayap secara nasional. Sebagai langkah awal, pada 28 Oktober 2018 mendatang akan dilaksanakan deklarasi terbentuknya HOC BM di Podomoro Pavilion Jalan Diponegoro No 27,Kota Bandung.

Belakangan tren memilih tempat menginap mulai bergeser. Terutama di kalangan kaum milenial. Hotel budget pun semakin menarik bagi generasi milenial.

Hotel budget berhasil memenuhi ekspektasi generasi milenial yang senang berpegian dengan anggaran yang minim.

Belakangan di kota-kota yang destinsinya menarik seperti Bandung,Bali,Manado sebagian besar konsumen dari bisnis hotel budget adalah para  generasi milenia yang berusia dibawah 30 tahun. Karena bagi mereka  cukup buat tidur dan budget mereka ready.

Tarif hotel budget mencapai Rp200 ribu hingga Rp300 ribu per kamar. Berbeda jauh dengan hotel berbintang lima yang harganya mencapai jutaan rupiah per hari. Oleh sebab itu tak salah jika membuat bisnis hotel budget semakin berkembang.

Bisnis hotal budget juga akan berkembang seiring dengan program pariwisata pemerintah. Nantinya destinasi wisata tak hanya Bali tetapi juga berkembang di wilayah lainnya seperti Bandung, Manado, Papua atau Danau Toba.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya