Kuliner Penyumbang Tertinggi PDB,Tapi Masih Perlu Perbaikan

Menteri Pariwisata Arief Yahya saat memberikan keterangan pers dalam acara launching Culinary & Shopping Festival (WICSF) 2018 di Balairung Soesilo Soedarman,Gedung Sapta Pesona Jakarta. Foto:IG

JELAJAH NUSA – Angka yang fantastik. Ternyata selama ini wisatawan mengeluarkan 30-40% dari total pengeluaran mereka untuk wisata kuliner dan belanja. Posisi kedua diduduki fashion yaitu 18 persen dan ketiga kriya yakni 15 persen yang masuk dalam kategori belanja.

“Wisata kuliner mempunyai portofolio produk sempurna, karena size-nya besar, sustainability tinggi, dan spread-nya besar. Namun untuk menarik wisman agar berwisata kuliner dan belanja di Indonesia, ada beberapa hal yang harus diperbaiki,” kata Menpar Arief Yahya dalam jumpa pers Wonderful Indonesia Culinary and Shopping Festival (WICSF) 2018 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Selasa siang (18/09).

Lebih lanjut Menpar Arief Yahya  menyampaikan bahwa wisata kuliner dan belanja untuk wisatawan nusantara (wisnus) tidak ada isu, sedangkan bagi wisman banyak isu yang harus diperbaiki.

“Tiga hal yang harus diperbaiki dalam kuliner yaitu National Food, Destinasi Wisata Kuliner, dan melakukan co-braning dengan restoran Indonesia di seluruh dunia,” jelas Menpar yang dalam jumpa pers tersebut didampingi  Ketua Umum DPP APPBI (Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia) Stefanus Ridwan dan Ketua Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja Kemenpar Vita Datau Messakh.

Arief Yahya memberi perbandingan dengan Thailand yang memiliki Tom Yum sebagai National Food, banyak destinasi wisata kuliner, serta 16.000 restoran Thai tersebar ke seluruh dunia.

“Kita menetapkan Soto sebagai _national food_ ditambah 4 makanan (rendang, nasi goreng, sate, dan gado-gado) sebagai nation’s food versi Kemenpar. Untuk destinasi kuliner kita telah menetapkan Bali, Bandung dan Joglosemar (Yogyakarta, Solo, dan Semarang),” kata Menpar Arief Yahya.

Lalu bagaimana dengan penyebaran restoran Indonesia di seluruh dunia?

“Kalau mengikuti cara Thailand yang memberikan soft loan_sekitar Rp 1,5 miliar per restoran kita tidak mempunyai anggaran. Sebagai solusinya, kita menggandeng 10 restoran diaspora di mancanegara untuk melakukan co-branding Wonderful Indonesia. Mereka menyajikan  national food seperti Soto, rendang, nasi goreng, sate, dan gado-gado,” tandas Arief.

Belum Menjadi Surga Belanja

Menpar Arief Yahya mengatakan, Indonesia hingga kini belum menjadi surga belanja bagi wisman, hal ini karena terkendala antara lain teknologi dan regulasi di antaranya penerapan _tax refund_.

“Saya mengusulkan agar memperbanyak _factory outlet_ yang didekatkan dengan kemudahan fasilitas pelayanan tax refund claim,” kata Arief Yahya.

Sebagai perbandingan Singapura menerapkan kemudahan claim untuk _tax refund_ sebesar Rp 1 juta per kwitansi atau $Sing 100 per 3 kwitansi, sedangkan di Indonesia sebesar Rp 5 juta/kwitansi.

Sebagai informasi, rata-rata pengeluaran wisman selama berkunjung di Indonesia mempunyai pengeluaran sebesar US$ 1.100/orang, sedangan untuk wisnus sebesar Rp 800.000/orang per kunjungan.

Dari pengeluaran ini sekitar 30-40 persen digunakan untuk membeli makanan dan belanja oleh-oleh. Pemerintah tahun 2018 mentargetkan  17 juta kunjungan wisman dan 270 juta wisnus.

Ketua Umum DPP APPBI Stefanus Ridwan mengatakan, penyelenggaraan event tahunan Wonderful Indonesia Culinary & Shopping Festival (WICSF) memasuki tahun ke-3 ini  berlangsung dalam satu bulan penuh dari tanggal 27 September hingga 27 Oktober 2018.

“Pembukaan WICSF 2018 berlangsung di Bali,” kata Stefanus Ridwan.

WICSF 2018 masuk dalam 100 Calender of Event Kementerian Pariwisata 2018. Pusat perbelanja (mall) yang ikut berpartisipasi pada event WICSF terus meningkat.

Tahun 2016 sebanyak 85 mall, tahun berikutnya (2017) 104 mall, tahun ini sebanyak 150 mall dengan nilai traksaksi yang dihasilkan diproyeksikan sebesar Rp 250 triliun. Total Transaksi WICSF tahun 2016 meningkat 40%, tahun 2017 meningkat 60%, dan target 2018 meningkat 80%.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya