Barapan Kebo Bikin Wisman Terkagum-kagum

Salah satu anak wisawatan mancanegara (wisman) saat mengikuti
tradisi khas dari Sumbawa,Barapan Kebo atau Saka Buffalo Race dalam memeriahkan Festival Pesona Moyo,Sabtu (15/9/2018). Foto:Dok

JELAJAH NUSA – Kekaguman para wisatawan mancanegara tak bisa disembunyikan. Sorak sorai dan tepuk tangan membahana seiring gemuruh di pacuan kerbau. Mereka begitu antusias menikmati event Barapan Kebo dalam Festival Pesona Moyo 2018 yang berlangsung, Sabtu (15/9/2018).

Ya, suasana seru langsung tercipta di hari pertama pelaksanaan festival. Pemicunya,apalagi kalau bukan Barapan Kebo.

Lomba adu cepat dengan kerbau ini paling dinanti. Buktinya, Lintasan Pacu Sumir Payung, di Desa Karang Dima Sumbawa, dipenuhi pengunjung.

Festival Pesona Moyo 2018 dibuka oleh Wakil Bupati Sumbawa Mahmud Abdullah. Tak lama setelah opening, Barapan Kebo langsung digeber. Jepretan kamera para wisatawan, langsung tertuju ke lintasan. Mereka seolah tidak ingin melewatkan setiap momen yang tercipta.

Saking antusiasnya, pengunjung seolah tidak terganggu dengan panas yang menyengat di Sumbawa. Saat joki dan para kerbaunya beraksi, tepuk tangan penonton seketika bergemuruh. Dukungan penonton mampu membakar semangat para joki.

Mereka tampil semakin percaya diri. Suasana makin pecah ketika sang joki mampu mencapai finish dan menyentuh saka.

Sanjungan langsung diberikan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menurutnya, festival ini mampu menghadirkan keseruan yang luar biasa.

“Ini baru keren, beken, paten. Festival ini memang layak masuk menjadi bagian dari 100 Wonderful Events 2018. Sajiannya unik dan berkelas,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Atraksi Barapan Kebo yang dihadirkan, juga diapresiasi Menpar Arief Yahya.

“Budaya itu semakin dilestarikan semakin mensejahterakan. Pembukaan Festival Pesona Moyo ini salah satu buktinya. Dimana tradisi Barapan Kebo yang unik mampu menjadi atraksi wisata yang menarik bagi wisatawan,” ungkap Menpar.

Atraksi ini juga mampu menarik perhatian puluhan yachter peserta Sail Moyo Tambora. Bahkan, mereka tak segan-segan masuk sawah dan berlumpur demi sebuah momen di Barapan Kebo. Sejumlah yachter bahkan ikut mencoba menjadi joki.

“Sungguh luar biasa. Momen yang tak bisa dilupakan. Seru, adrenalin terpompa. Sangat menyenangkan. Saya ingin mencobanya lagi,” ujar Max seorang yachter asal Australia yang menjadi joki Barapan Kebo.

Max menilai Barapan Kebo adalah tradisi yang unik. Untuk itu dirinya pun terpacu untuk ikut mempromosikan Sumbawa sehingga wisatawan mancanegara lainnya dapat turut merasakan sensasi berwisata di Sumbawa.

“Pasti saya akan ceritakan. Biar semua tahu jika Sumbawa itu keren. Tradisinya unik. Pokoknya turis itu wajib datang dan menikmati Sumbawa,” katanya.

Sementara itu, Staff Khusus Menteri Pariwisata Bidang kebudayaan Taufik Razen menilai, Festival Pesona Moyo sangat tepat masuk ke 100 Wonderful Event Kemenpar tahun 2018. Pasalnya sajiannya sangat berkelas.

“Festival ini mampu menghadirkan pengalaman berbeda bagi wisatawan. Interaksi langsung dengan wisatawan yang datang tentunya membuat festival ini semakin berkelas. Kemasan ini yang jarang disuguhkan di festival pariwisata lainnya,” ujarnya.

Taufik menambahkan, interaksi yang ada bukan sekadar memberikan hiburan bagi wisatawan. Tetapi juga sebagai media promosi yang efektif.

Pasalnya mereka akan menceritakan ini sekembalinya mereka ke negaranya. Bahkan mereka pun akan memposting ini di media sosial mereka.

“Bayangkan efek dominonya. Turis akan semakin tertarik datang. Karena saat ini wisatawan itu berwisata bukan sekedar liburan saja, mereka berwisata mencari pengalaman. Ini harus dicontoh oleh daerah lainnya,” pungkas Taufik.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Area II Regional III Kemenpar, Hendry Noviardi mengatakan, sajian berkelas disuguhkan Festival Pesona Moyo 2018.

Semua mengupas tuntas kekayaan adat Sumbawa. Mulai dari Karnaval Pesisiran, pertunjukan seni tradisional seperti Sakeco, Saketa dan Bagero.

Ada juga pacuan kuda tradisional, Jelajah Alam Pulau Moyo, Ritual Melala Satu Muharam, Balap Sampan, Gebyar Pesta Jagung dan Rantok 1000 Denek, dan masih banyak yang lainnya. Hingga penutupan tanggal 23 September 2018.

“Jadi mumpung masih ada waktu, silahkan ke Festival Pesona Moyo 2018. Rasakan sensasi berbeda dari setiap suguhannya. Sekaligus memperkaya khasanah budaya kita,” ungkapnya.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya