Thailand 32 Juta Wisman Per Tahun,Indonesia Baru 15 Juta
JELAJAH NUSA – Ini tantangan bagi pelaku industri pariwisata tanah air. Terutama mereka yang tergabung dalam perhimpunan hotel dan restoran Indonesia (PHRI) untuk bisa berkontribusi dalam menarik wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.
Pasalnya,dari catatan tahunan kunjungan wisman ke Indonesia baru mencapai 15 juta. Kalah jauh dengan Thailand yang setiap tahunnya membukukan 32 juta wisman.
“Oleh sebab itu, saya meminta seluruh anggota PHRI untuk bersatu dalam rangka menyambut wisatawan mancanegara (wisman),” Ketua Umum PHRI, Hariyadi BS Sukamdani ketika membuka Musyawarah Daerah (Musda) PHRI Jawa Tengah (Jateng) yang ke-12 di Argasoka Garden, Griya Persada Convention Hotel & Resort Bandungan, Kabupaten Semarang, Kamis (13/9/2018) malam.
Masih kecilnya jumlah kunjungan wisman setiap tahun ke Indonesia,lanjut Hariyadi,harus menjadi pemicu agar para pelaku industri pariwisata menghadirkan program-program yang menarik.
“Ini sebetulnya tantangan bagi kami di PHRI. Untuk mewujudkan beberapa program kunjungan wisatawan, mulai 2017 lalu PHRI sudah menginisiasi dan bekerja sama dengan 18 asosiasi,” jelasnya.’
Pihaknya mengakui, memang tidak mudah untuk menyatukan program pemerintah dan swasta baik di pusat maupun daerah. Namun demikian, PHRI mempunyai prinsip yang sifatnya berbagi peran.
“Kami sudah menargetkan tahun ini bisa tembus kunjungan 17 juta orang wisman dan 20 juta orang wisman di 2019 mendatang,” imbuhnya.
Untuk mendukung beberapa program PHRI, Hariyadi mengaku sudah berkoordinasi dengan Presiden RI agar pemerintah ikut andil memberikan intensif langsung kepada PHRI dalam rangka mendatangkan turis ke Indonesia.
Sejalan dengan itu, pihaknya berharap bisa mendapat kemudahan dalam memperoleh sertifikasi bidang wisata dan restoran, termasuk sertifikasi jaminan halal.
“Tahun depan mulai ada sertifikasi jaminan produk halal dan rencananya pengelolaan air hendak dikelola pemerintah. Ini perlu disikapi, bukannya saya pesimistis, namun anggota PHRI butuh bersatu menghadapi tantangan ini,” ungkap Hariyadi.
Kegiatan yang berlangsung dua hari hingga, Jumat (14/9) ini diikuti oleh seluruh anggota PHRI se-Jateng. Hadir dalam pembukaan kemarin, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jateng, Kukrit Suryo Wicaksono dan Ketua PHRI Jateng, Heru Isnawan.
Dalam sambutannya, Kukrit Suryo Wicaksono menandaskan hubungan PHRI dan Kadin sangat erat. Jika perdagangan di suatu tempat maju, menurut dia, akan berkaitan dengan investasi yang masuk.
“Tahun depan tahun politik, tetapi berbeda jika orang mau piknik. Mau tahun politik atau tidak, piknik tetap tidak akan ditunda. Semua orang mengeluh, kecuali mereka yang menekuni bidang usaha pariwisata,” tandasnya.
Di hadapan undangan yang hadir, Kukrit menjabarkan bahwa Kadin Jateng juga tengah mengembangkan sektor pariwisata.
Sebagaimana diketahui, pariwisata di Kota Semarang, Surakarta, dan Kabupaten Kendal posisinya sudah berkolaborasi untuk mendatangkan wisatawan mancanegara maupun lokal. Berbagai paket wisata ditawarkan dengan memberikan pelayanan terbaik.
(adh/mer)