Pesona pariwisata maritim di Sumbawa Besar inilah yang akan ditawarkan dalam Sail Moyo Tambora 2018 bulan September mendatang. Foto:IG

JELAJAH NUSA – Persiapan pariwisata maritim bertaraf internasional Sail Moyo Tambora 2018  yang akan dilaksanakan September mendatang terus dilakukan. Tahapan yang pertama adalah mempersiapkan pelayanan dalam aspek navigasi dan keselamatan pelayaran dengan baik.

Hal ini dianggap penting dilakukan berkaitan dengan  turis yang akan datang mayoritas akan menggunakan kapal pesiar ke perhelatan besar ini.

“Kemenhub secara intensif mengamati kegiatan-kegiatan pariwisata di Indonesia termasuk Sail Moyo. Pertama berkaitan dengan laut, karena yang datang kesini adalah orang yang menggunakan kapal-kapal pesiar jadi memang keselamatan, navigasi, KPLP harus berfungsi dengan baik sehingga keamanan pelayaran itu berjalan dengan baik,” demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat berkunjung ke Pelabuhan Laut Badas Sumbawa Besar, Minggu (26/8/2018).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumardi menegaskan bahwa pihaknya berupaya melakukan beberapa tahap persiapan guna mendukung acara pariwisata maritim bertaraf internasional yaitu Sail Moyo Tambora 2018. Foto:Dok

Setelah pelayanan aspek navigasi dan keselamatan pelayaran sudah dilakukan dengan baik, tahapan berikutnya adalah menyediakan keperluan teknis untuk mendukung acara ini.

Salah satunya adalah menyediakan kapal – kapal yang akan berfungsi sebagai hotel sementara.

“Setelah kita pastikan mereka itu mendapatkan pelayanan navigasi dan pelayanan keamanan itu dengan baik, baru kita bicara tentang apa yang akan dilakukan saat Sail Moyo 2018. Tentu banyak yang harus kita support, diantaranya kita menyediakan kapal – kapal yang bersifat sebagai hotel sementara disini,” tambah Menhub.

Selain melakukan persiapan untuk para turis yang akan datang dengan kapal, Kementerian Perhubungan juga dengan terbuka akan menerima dan mendukung para turis yang datang dengan pesawat udara.

Menhub Budi meninjau Bandara Sultan Mahmud Kaharudin III di Sumbawa. Foto:Dok

Hal ini di dukung dengan adanya Bandara Sultan Mahmud Kaharuddin III untuk memudahkan turis yang datang dari Bali maupun Lombok agar tidak hanya menggunakan sea planes, namun juga dapat menggunakan pesawat udara.

“Dan juga selain turis-turis yang menggunakan kapal, kita juga membuka diri untuk kemungkinan turis yang menggunakan pesawat udara,” kata Budi.

Menhub melihat, Bandara Sultan Mahmud Kaharuddin III baru selesai 2017 kemarin sehingga memberi kemudahan pesawat – pesawat dari Bali dan Lombok untuk dating  tidak saja menggunakan sea planes tapi juga menggunakan lapangan terbang yang ada.

“Jadi itu keterlibatan kita perhubungan dalam sektor pariwisata terus kita gencarkan,” tutup Menhub.

(adh)