Komunitas Brotherwood Bandung Makin Eksis

Komunitas Brotherwood Bandung kini telah banyak menghasilkan karya yang monumental. Mereka makin eksis dan mendapat tempat di masyarakat luas. Foto:IG

JELAJAH NUSA – Tak bisa dipungkiri kalau Bandung itu gudangnya kreativitor.Banyak komunitas asal kota ini yang berhasil menciptakan karya yang inovatif.

Komunitas Brotherwood Bandung yang berlokasi di Jalan Spasial Gudang Utara Nomor 4, Kota Bandung adalah salah satunya. Komunitas  ini menjadi wadah bagi mereka yang ingin menciptakan kreasi baru untuk membuat berbagai jenis furniture dari bahan dasar kayu.

Instruktur Komunitas Brotherwood Bandung, Dody,baru-baru ini, mengatakan, sejumlah produk furniture seperti lukisan dinding, meja, kursi, dan hiasan rumah ditampilkan di workshop wadah ini.

Hasil karya Komunitas Brotherwood Bandung selalu menghiasai Festival Funiture. Foto:IG

Komunitas ini berdiri sejak 2017 yang diinisiasi alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB), Novin.

Dia mengemukakan, komunitas ini memiliki semangat untuk mengajak masyarakat agar produktif dan mengetahui bahwa limbah kayu bisa dibuat produk baru yang menarik dan berkualitas.

“Brotherwood awal mulanya hanya iseng dan hobi teman-teman untuk menciptakan hal yang baru dari kayu kemudian dibentuklah komunitas dan berkembang membuat workshop,” kata Dody.

Bagi warga yang berminat untuk membuat furniture sendiri, Brotherhood menyelenggaran pelatihan setiap Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu.

Sedangkan, pelatihan setiap Selasa dan Rabu, mayoritas produk yang dibuat berhubungan dengan home decor.

Brotherwood juga membentuk komunitas Sisterwood dari sekumpulan wanita yang sudah pernah mengikuti workshop di Brotherwood, dengan profesi seperti guru, fotografer, arsitek, pelukis.

Perwakilan dari Sisterwood, Cinda, menyatakan, komunitas ini bertujuan mengajak kaum wanita agar produktif serta mengisi waktu luang dengan hal-hal yang bermanfaat.

Brotherwood dan Sisterwood memiliki aktivitas seperti workshop dan perhelatan akbar setiap dua sampai tiga bulan sekali.

Komunitas Brotherwood maupun sisterwood digemari masyarakat di Bandung, Solo, Semarang, Jakarta, Bekasi, Batam dan Pekanbaru.

Komunitas Brotherwood juga telah membuat beberapa festival.

“Kita pernah melaksanakan woodworking festival, DIY Festival, Ngabuburit Festival, Habibi fair dan acara oleh Bekraf,” kata Cinda.

Ia mengatakan woodworking adalah jalan masuk dari sebuah festival yang dihelat Brotherwood namun, tidak melulu soal woodworking.

Beragam festival yang pernah digelar biasanya memiliki sederet aktivitas seru seperti workshop crafting, hidroponik, atau fotografi yang langsung dibimbing oleh trainernya.

“Tantangan kedepannya yaitu mengajak masyarakat mengalihkan konsentrasi dari gadget mengubah ke hal positif dan produktif,” ujar Cinda.

(adh/ant)
Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya