Tradisi Lomban Jepara Melarung Kepala Kerbau Ke Laut

Perahu-perahu yang dihiasi dengan warna-warni siap melakukan tradisi melarung kepala kerbau Lomban Masyarakat Jepara .Foto:IG

JELAJAH NUSA – Meski terjadi penurunan kunjungan wisatawan dalam perayaan tradisi Lomban di Pulau Panjang, Kabupaten Jepara, namun even ini cukup tetap ramai.

Tradisi lomban atau larung kepala kerbau  ditengah laut memang menjadi salah satu atraksi unggulan Kabupaten Jepara. Tahun ini jumlah pengunjung turun karena pelaksanaan lomba yang diundur satu hari.

Biasanya, wisatawan Pulau Panjang ramai dan naik drastis seiring pelaksanaan tradisi lomban atau larung kepala kerbau di tengah laut.

Semestinya, larung kepala kerbau dilangsungkan Jumat (22/6), namun diundur menjadi Sabtu (23/6/2018). Sehingga beprengaruh terhadap jumlah wisatawan.

Di dermaga penyeberangan Pantai Kartin I menuju Pulau Panjang hanya terlihat puluhan orang yang akan menuju Pulau Panjang. Mereka datang dari berbagai daerah di Jawa Tengah.

Kepala kerbau dan beberapa sesaji lainnya siap dilarung ke laut. Foto:IG

Zaki, seorang ABK kapal penyeberangan menuju Pulau Panjang menuturkan bahwa dalam pelaksanaan lomban kali ini hanya sekitar 600 wisatawan. Padahal di tahun sebelumnya mencapai seribu lebih wisatawan.

“Merosot, menurun drastis. Biasanya seribu lebih tapi sekarang hanya sekitar 600 wisatawan yang ke Pulau Panjang,” ungkapnya.
Tiket naik kapal penyeberangan ke Pulau Panjang hanya Rp 20 ribu pulang-pergi satu wisatawan.

“Itu sudah termasuk asuransi. Kami sudah menyiapkan semua peralatan keamanan wisatawan termasuk pelampung,” ungkapnya.

Menurutnya, banyak wisatawan yang kecele tradisi lomban dilaksanakan hari Jumat tapi diundur Sabtu. “Tahunya Jumat, tapi diundur Sabtu. Jadi jumlahnya menurun hari ini,” lanjutnya.

Sementara, Bupati Jepara Ahmad Marzuqi menyampaikan bahwa pelaksanaan lomban diundur karena mempertimbangkan waktu.
“Jumat itu sempit waktunya, jadi dilaksanakan Sabtu,” tandasnya.

(adh/dtk)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya