Aksesibilitas, Unsur Penting dalam Pariwisata
JELAJAH NUSA – Sektor infrastruktur terutama aksesibilitas menjadi unsur penting dalam membangun potensi wisata di Jawa Barat. Seperti diungkapkan Cecep Rukmana selaku Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Jawa Barat (BPPD Jabar) yang menilai perlu adanya pembenahan bidang infrastruktur, seperti aksesibilitas agar potensi wisata di Jawa Barat semakin tergali.
“Di tahun 2017, kita perlu pembenahan produk-produk wisata sehingga kunjungan wisatawan tidak berfokus di Kota Bandung. Salah satunya dengan perbaikan infrastruktur untuk aksesibilitas agar mereka ke daerah lain yang juga memiliki potensi wisata,” jelas Cecep di sela-sela acara media gathering BPPD Jabar di Hotel Papandayan, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Jumat (6/1/2017).
Ia pun menambahkan, untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan kerjasama yang baik dari pengusaha dan pemerintah serta industri karena sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kepariwisataan yang ada di Jawa Barat. Sehingga akses ke berbagai tempat atau daerah yang potensinya belum maksimal dapat dioptimalkan.
Masih menurut Cecep, hal ini juga berhubungan dengan pencapaian target kunjungan wisman ke Jawa Barat 10 persen dari target nasional sebesar 20 juta orang di tahun 2019. “Dalam mencapai 10 persen dari target nasional untuk wisatawan harus ada kerja keras. Dengan disahkannya rencana induk pariwisata provinsi, target sejumlah wisatawan tersebut harus dimulai dari koordinasi pemerintah, pengusaha dan industri,” paparnya.
Sementara itu, Popy Rufaidah, anggota BPPD Jabar, mengatakan pariwisata adalah sektor penting yang perlu mendapat perhatian serius para pemangku kepentingan berbasis Pentahelix atau lima pilar, yakni Academics, Business, Government, Community dan Media.
Popy juga menyebutkan berdasarkan peringkat infrastruktur, Indonesia tidak menunjukkan perubahan. Sehingga pemerintah harus lebih memprioritaskan kualitas infrastuktur yang berhubungan dengan aksesibilitas. Kemudian kebutuhan pusat informasi destinasi wisata dan akses telekomunikasi. (HY)*