Tahun ini “Lebaran Topat” Mataram Terpusat Di Loang Baloq
JELAJAH NUSA – Perayaan “Lebaran Topat” atau ketupat di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan dipusatkan di Makam Loang Baloq, Kecamatan Sekarbela.
Asisten I Setda Kota Mataram Lalu Martawang di Mataram, Kamis mengatakan biasanya kegiatan Lebaran Topat dipusatkan pada dua tempat, yakni di Makam Loang Baloq dan Makam Bintaro, Kecamatan Ampenan.
“Namun karena tahun ini Wali Kota Mataram nonaktif H Ahyar Abduh masih dalam masa cuti terkait keikutsertaanya dalam Pilkada Gubernur NTB, maka kegiatan Lebaran Topat hanya dipusatkan pada satu tempat dan dibuka oleh Pjs Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana,” katanya,kemarin.
Menurutnya, Lebaran Topat yang dirayakan seminggu setelah Lebaran Idul Fitri, untuk jajaran pemerintah kota akan diawali dengan kegiatan zikir dan doa di Musala Siti Aisyah Kantor Wali Kota Mataram.
Kegiatan zikir dan doa itu akan diikuti oleh jajaran Forkopimda, pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), camat, lurah, jajaran aparatur sipil negara (ASN) pemerinta kota.
“Setelah itu, barulah kita beranjak ke Makam Loang Baloq dan Pantai Loang Baloq,” katanya.
Makam Loang Baloq merupakan salah satu makam yang dikeramatkan oleh masyarakat di Pulau Lombok, sehingga di Makam Loang Baloq akan dilakukan berbagai tradisi selakaran, zikir dan ritual ngurisan (cukur rambut bayi) dihajatkan untuk mengambil berkah dari setiap ritual.
Selanjutnya, wali kota beserta jajaran akan beranjak ke Pantai Loang Baloq yang berada tepat di depan Makam Loang Baloq untuk membuka berbagai kegiatan hiburan masyarakat yang dikemas dalam “Kemilau Topat Mentaram”.
“Beberapa kegiatan yang akan menyemarakkan kegiatan Lebaran Topat, antara lain, prosesi topat agung, lomba panahan, festival layang-layang dan parade perahu layar yang dibuka untuk masyarakat umum,” katanya.
Namun, lanjut Martawang, karena puncak Lebaran Topat jatuh pada hari Jumat, kemungkinan kegiatan akan lebih banyak dilaksanakan setelah shalat Jumat,(15/6/2018)
Perayaan Lebaran Topat di Pulau Lombok dirayakan seminggu setelah Lebaran Idul Fitri, katanya lagi, sangat kental dengan nilai-nilai adat, budaya, dan ibadah.
Mulai dari zirah ke makam-makam yang dikeramatkan untuk mengingat jasa-jasa para solihin, tokoh dan mubaliq besar Islam yang telah membangun sumberdaya manusia agar umat muslim tetap dalam iman dan ketakwaan.
“Tradisi dan budaya di Pulau Lombok tidak bisa terpisahkan dengan nilai-nilai Islami, karena itu mari semarakkan Lebaran Topat untuk melestarikan tradisi dan budaya Islami yang tidak ada di daerah-daerah lain,” katanya.
(adh/ant)