BPPD Jabar Kembali Gelar FGD, Bahas Promotion Plan 2017 – 2020
JELAJAH NUSA – Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Jawa Barat kembali menggelar forum group discussion (FGD). FGD yang merupakan program terakhir di 2016 tersebut, mengupas seputar Promotion Plan Jawa Barat 2017-2020. Bertempat di Grand Royal Panghegar, Bandung, Rabu (28/12/2016).
Hadir dalam acara dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat yang diwakili Kabid Pemasaran Iwan Darmawan, PT KAI, perwakilan maskapai penerbangan, para undangan yang didominasi para pelaku bisnis wisata, seperti perhotelan, pramuwisata, akademisi, serta sejumlah awak media.
Di awal acara, Ketua BPPD Jabar, Cecep Rukmana mengatakan dalam sambutannya, “Bahasan dalam FGD kali ini tentang promosi. Promosi ini merupakan bagian utama dari pemasaran dan suatu hal yang sangat penting untuk kemajuan pariwisata. Promosi pun merupakan tugas utama yang dijalankan BPPD Jabar”.
Cecep pun memaparkan promosi kepariwisataan yang sudah dilakukan BPPD Jabar selama enam tahun terakhir yang lebih mengutamakan ke masalah branding dan empat tahun awal dengan melakukan roadshow ke luar negeri.
“Selama ini kita masih mempromosikan objek dan atraksi wisata saja, belum masuk ke ranah produk wisata. Ke depannya BPPD akan berusaha memberikan input tentang produk wisata. Kita juga akan menjual value yang ada di objek, semisal orang Singapura diajak tracking ke Tangkubanparahu tanpa naik mobil,” sambung Cecep yang juga mengajak untuk berkreativitas dalam berpromosi di luar bentuk yang konvensional.
Sementara itu, Djoni S. Iskandar selaku Sekertaris BPPD Jabar memaparkan secara detail mengenai rencana promosi Jawa Barat yang akan dilakukan BPPD Jabar di 2017-2020 mendatang.
“Pariwisata saat ini sudah menjadi ‘an economic engine’ sebagai pendorong pembangunan ekonomi negara-negara di dunia. Maka dari dibutuhkan sekali promosi yang harus dilengkapi dengan strategi pemasaran yang baik. Akan ada dua langkah pemasaran yang dilakukan BPPD Jabar, yaitu push strategy seperti pameran di luar negeri dan below the line seperti mengundang travel writer, blogger, Famtrip, dan media gathering,” terang Djoni.
Sedangkan Iwan Darmawan, Kabid Pemasaran Disparbud Jabar mengemukakan langkah strategi pemasaran Jawa Barat di 2017 yang akan dilakukannya bersama dinas. “Langkah pemasaran yang akan dilakukan kami di 2017 meliputi, Promosi berbasis pada direct flight, Penetapan pasar utama Jabar dengan membuka alur baru ripparprov, dan menyepakati target diripparprov sebagai kunjungan wisatawan. Bidangnya tetap seputar shopping, culinary, craft, nature tetap fokus ke Sukabumi bagian selatan”.
Iwan juga menyebutkan bahwa pariwisata menjadi sektor terpenting dalam pembangunan Jabar. Dan menjadi sumber pendapatan utama daerah. Namun dalam hal ini, peran pemerintah hanya bertindak sebagai fasilitator. (IG)*