Festival FRP Semarakan Ramadan Di Ternate

Kawasan jembatan Dodoku Al di Ternate, Maluku Utara (malut) tempat berlangsungnya Festival Ramadahan Parada (FRP) 2018. FotoLIG

JELAJAH NUSA – Momentum Festival Ramadhan Parada (FRP) digagas Kesultanan Ternate, Maluku Utara (Malut) dapat menghibur umat muslim dan menciptakan kualitas iman serta turut berpartisipasi mendukung program pembangunan di Malut.

“Iven Festival Ramadan seharusnya diikuti serta seluruh Kabupaten/Kota dan seluruh komponen masyarakat Malut atas terciptanya suasana aman, damai dan tenteram terutama dalam momentum Ramadan,” kata Plt Gubernur Malut, Muhammad Natsir Thaib di Ternate, Sabtu (2/6/2018).

Menurut dia, suasana dan kondisi seperti ini, senantiasa terpelihara falsafah masyarakat adat Kesultanan Ternate menjadi sebuah pengikat diantara sesama dalam mewujudkan akselerasi pembangunan dan aktivitas kehidupan masyarakat dalam suasana yang aman tentram dan sejahtera.

Selain itu, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menyemarakkan Syiar di Bulan Suci Ramadhan 1439 Hijriah.

Oleh sebab  itu pelaksanaan kegiatan ini sangat perlu didukung dan diapresisasi kepada para generasi muda Kesultanan Ternate dengan segala keterbatasannya telah mampu berkreasi sehingga kegiatan ini dapat terlaksana.

Dia menambahkan, Ramadan penuh berkah merupakan satu kalimat yang seringkali digunakan dalam menyambut bulan diturunkannya kitab suci Al-Quran, dan keberkahan tersebut tidak dapat diraih secara instan semudah membalikkan telapak tangan, sebab, diperlukan niat dan usaha yang harus dimulai dari diri masing-masing untuk dapat menciptakan sebuah ramadhan yang penuh berkah.

Dalam Festival Ramadhan Parada 2018, salah satu Mata Lomba yang di lombakan ialah Tarian Sambra yang bertempat di Kawasan Dodoku Ali. Foto:IG

“Festival Ramadhan yang dilaksanakan pada hari ini semoga dapat menambah semarak Ramadhan sekaligus wisata religi bagi masyarakat yang dapat menguatkan ingatan kita pada kekayaan budaya leluhur yang sarat akan nilai-nilai agama dan norma, mengikat erat tali persaudaraan mengedepankan ukhuwah islamiyah serta cinta pada tanah, bangsa dan negara diatas kepentingan individu, suku dan golongan tertentu,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panitia FRP 2018, Farida Abbas ketika dihubungi terpisah mengatakan, festival yang dilaksanakan ini membuka beberapa mata lomba diantaranya, lomba tilawah Qur’an, adzan, Hafiz Quran, Da’i cilik, kaligrafi, kasida, tarian samrah, fashion bisana muslim dan gendang sahur serta fotografi dengan jumlah peserta kurang lebih 210 orang.

Menurut dia, kegiatan yang bertajuk Cahaya Untuk Semua tersebut berlangsung di kawasan jembatan Dodoku Ali yang dimulai 20 Mei dan hari puncaknya nanti akan dihelat pada malam Ela-Ela atau malam lailatul qadar.

(adh/ant)

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya