Bandara Baru Semarang Beroperasi 8 Juni
JELAJAH NUSA – Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan terminal baru Bandara Ahmad Yani Semarang siap melayani pemudik Lebaran mulai 8 Juni 2018.
“Kita targetkan tanggal 8 sudah bisa operasional. Makanya sekarang sedang kita bereskan,” kata Rini saat memantau kesiapan terminal baru Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jumat (1/6/2018).
Sebelum mulai beroperasi secara fungsional, PT Angkasa Pura I (Persero) selaku operator bandara akan melakukan boyongan atau proses pindahan peralatan dari terminal lama pada 5 Juni untuk mempersiapkan penerbangan perdana pada 6 Juni.
Rini menegaskan bahwa setelah terminal baru Bandara Ahmad Yani resmi beroperasi, terminal lama akan ditutup.
“Karena kalau kita mengoperasikan dua bandara kan malah berat, pegawainya dan pengamanan harus dibagi dua, itu tidak mungkin. Jadi kalau mau pindah harus total,” ujarnya.
Terminal baru berkonsep ecogreen itu mampu menampung 6,9 juta penumpang per tahun, naik signifikan dari kapasitas terminal lama yang hanya 800 ribu penumpang per tahun.
Saat ini, menurut Rini, kesiapan terminal baru Bandara Ahmad Yani sudah mencapai 97 persen.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi menambahkan, meskipun pengerjaannya sudah mencapai 97 persen, terminal baru ini sudah memenuhi syarat minimum pengoperasian bandara dari tim verifikasi Direktorat Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
Untuk melayani para pemudik, Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2018 diselenggarakan di terminal baru Bandara Ahmad Yani pada 7-24 Juni dengan melibatkan personnel yang terdiri dari Angkasa Pura I, Airnav, TNI, dan Polri.
“Karena yang terkait dengan pengoperasian bandara kan pemangku kepentingannya banyak. Saya hanya memastikan seluruh pemangku kepentingan bisa berkoordinasi dengan baik dan lancar. Kalau terminalnya sendiri sudah siap,” tutur Faik.
Proyek pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang menelan dana investasi Rp1,96 triliun yang digarap sejumlah BUMN kontruksi yaitu PT Waskita Karya,PT Hutama Karya, PT PP,PT Nindya Karya, dan PT Abipraya.
Terminal baru Bandara Internasional Ahmad Yani memiliki luas 58.652 meter persegi atau hampir sembilan kali lebih besar dibandingkan terminal eksisting yang hanya 6.708 meter persegi.
Luasan apron baru mencapai 72.522 meter persegi dari sebelumnya 29.032 meter persegi. Apron baru ini dapat menampung 12 pesawat narrow body. Selain itu, lahan parkir di terminal baru ini empat kali lebih luas dibandingkan terminal lama dan bisa menampung hingga 1.200 mobil.
Terminal baru Bandara Ahmad Yani juga dilengkapi tiga unit aviobridge, passanger mover system, Baggage Handling System, dan Airport Operation Control Center (AOCC).
Rata-rata pergerakan pesawat yang datang maupun berangkat dari Bandara Ahmad Yani adalah sebanyak 120 pergerakan per harinya.
Sedangkan jumlah penerbangan tambahan (extra flight) yang ada di Bandara Ahmad Yani selama musim mudik lebaran berjumlah 13 flight dengan rute Pangkalan Bun, Jakarta, Balikpapan, Denpasar dan Surabaya dari maskapai Nam Air, Sriwijaya Air, Trigana Air, Garuda Indonesia, Lion Air, Wings Air, dan Batik Air.
Puncak arus mudik lebaran pada tahun 2018 diprediksi pada 8 dan 9 Juni 2018. Pergerakan pesawat, penumpang, dan kargo saat Posko Angkutan Lebaran 2018 diprediksi akan naik 8 persen dibandingkan tahun lalu.
(adh/ant)