Kemendikbud Gelar Ifthar Budaya Di Istiqlal

Program Ifthar budaya dilaksanakan dalam bentuk rangkaian kegiatan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan agama Islam serta keragaman budaya Indonesia. Foto:IG

JELAJAH NUSA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan amelaksanakan kegiatan Ifthar budaya dengan tema “Merayakan Ramadhan di Masjid Istiqlal” pada 24-28 Mei 2018.

Acara ini merupakan kerja sama antara jajaran Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Badan Pengelola dan Pengurus Masjid Istiqlal, Museum Bayt al-Quran, serta komunitas.

“Acara ini sudah dilaksanakan sejak tiga tahun yang lalu, dengan ini kita berupaya menunjukkan wajah Islam yang damai kepada dunia,” kata Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid saat ditemui di Masjid Istiqlal Jakarta, Kamis (24/5/2018).

Program Ifthar budaya dilaksanakan dalam bentuk rangkaian kegiatan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan agama Islam serta keragaman budaya Indonesia.

Ifthar dalam bahasa Indonesia merujuk pada pengertian perjamuan yang dilaksanakan Muslim saat berbuka puasa.

Melalui ifthar, masjid tidak hanya dijadikan tempat beribadah saja, tetapi juga digunakan untuk bermusyawarah bersama sehingga kerukunan umat Islam menjadi terbentuk dengan sarana masjid, dan membentuk kegiatan sosial budaya yang berpangkal di masjid untuk menghidupkan kembali tradisi-tradisi yang selama ini ada di masjid.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui kegiatan Ifthar Budaya ini berharap agar masjid memainkan peran penting dalam pembangunan peradaban bangsa, karena secara fungsi awalnya masjid memiliki fungsi yang beragam.

Masjid dapat berperan tidak hanya sebagai pusat keagamaan, tapi juga sebagai ikon peradaban.

Kegiatan Ifthar ini bertujuan untuk menjadikan masjid sebagai sarana dalam merayakan toleransi, di mana melalui acara Ifthar akan terlihat adanya rasa saling menghargai antar lintas agama dan budaya, serta merayakan perbedaan tersebut dengan berkumpul, duduk berbuka puasa bersama.

Kegiatan ini juga upaya mperkenalkan dan meningkatkan pemahaman tentang Islam dan kebhinnekaan yang terbuka kepada masyarakat yang hadir pada acara tersebut.

Disamping itu, juga memperkenalkan keragaman budaya Indonesia yang terbuka dan adaptif kepada masyarakat dari latar belakang agama dan budaya yang berbeda, sehingga peran masjid sebagai media dan integrasi sosial masyarakat dapat ditingkatkan.

Event ini juga  bentuk pengembangan  masjid sebagai pusat peradaban dan mempererat tali silahturahim di antara para aktivis masjid, komunitas, pemuka agama, penikmat seni budaya dengan masyarakat umum.

(adh/ant)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya