FGD BPPD Jabar, Bahas Data Statistik Kunjungan Wisatawan ke Jawa Barat
JELAJAH NUSA – Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Jawa Barat kembali menggelar forum group discussion (FGD) bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, PHRI Jabar, ASITA Jabar, Badan Pusat Statistik Jabar, dan para pelaku bisnis wisata di Grand Royal Panghegar, Bandung, Selasa (20/12/2016).
FGD tersebut mengusung tema “Peran Pemangku Kepentingan Pariwisata dalam Mempromosikan dan Mendatangkan Wisatawan dalam Kaitan dengan Pengumpulan Data Statistik Kunjungan Wisatawan”. Tema ini diangkat untuk membahas solusi dalam pengumpulan data statistik kunjungan wisatawan ke Jawa Barat bisa akurat.
Ketua BPPD Jabar, Cecep Rukmana dalam sambutannya mengatakan, “FGD ini kita adakan dengan tujuan agar dalam pencapaian mengenai pengumpulan data kunjungan wisatawan ke Jawa Barat bisa sepaham dan menyamakan visi dan misi antara pemerintah, organisasi pariwisata, dan para bisnis pariwista,”.
Kabid Pemasaran Disparbud Jabar, Iwan Darmawan yang hadir mewakili Kadisbudpar Jabar menuturkan, “Selama ini sumber data statistik kunjungan khususnya wisata mancanegara di Jawa Barat berasal dari Bandara Husein Sastranegara dan Pelabuhan Muara Jati Cirebon. Namun dirasa itu pun masih kurang akurat. Makanya lewat diskusi semacam ini kita bisa membangun komunikasi data yang akurat”.
Iwan pun memberikan masukan tentang teknis pengumpulan data dari hasil kunjungannya ke Adelaide, Autralia beberapa waktu lalu. “Saat saya berkunjung ke Adelaide, di sana semua data dari ticketing apapun yang berhubungan dengan kunjungan wisman langsung masuk ke satu jaringan sehingga lebih mudah mendapatkan datanya. Ini menurut saya sistem yang sangat bagus untuk diterapkan, namun memang membutuhkan dana yang cukup besar. Akan tetapi mengeluarkan modal besar untuk mengarah kea rah yang lebih baik saya rasa masih cukup relevan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala BPS Prov Jabar Bachdi Ruswana dalam kesempatan tersebut, memaparkan sekilas tentang mekanisme atau metode pencatatan data, termasuk informasi dalam waktu dekat akan ada sensus sosial ekonomi.
Terakhir, Sekretaris BPPD Jabar, Djoni Sofyan Iskandar yang memandu jalannya FGD tersebut mengatakan, untuk mengetahui minat wisatawan yang berkunjung ke Jabar dibutuhkan data yang kongkrit. Selama ini Ia merasa data yang ada kurang valid. Padahal, melalui data yang valid Disparbud dapat menganalisisa sektor apa saja yang menjadi keunggulan dalam jumlah kunjungan wisata ke Jabar dan mengetahui sektor mana yang perlu diperbaiki kekurangannya. (IG)*