Meriahnya Objek Wisata Aceh Menyambut Ramadan

Masjid Baiturrahman Banda Aceh ini selalu dipadati masyarakat saat menyambut bulan suci ramadan. Foto:IG

JELAJAH NUSA – Hampir semua objek wisata di Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh dipadati masyarakat yang berlibur bersama keluarga menyambut puasa Ramadhan 1439 Hijirah/2018 Masehi, Rabu (16/5/2018).

Kepadatan pengunjung terpantau seperti objek wisata unggulan di Gampong (desa) Krueng Bate dan Gampong Ladang Tuha, Kecamatan Pasie Raja.

Ribuan masyarakat Aceh Selatan dan luar daerah bersama anggota keluarganya mengendarai roda empat dan roda dua tumpah ruah ke lokasi objek wisata pantai yang memiliki pemandangan alam pesisir laut sangat mempesona dan eksotik tersebut.

Lautan massa yang memadati kedua lokasi objek wisata tersebut terlihat mulai ramai sekitar pukul 12.00 WIB siang persis disaat guyuran hujan mulai reda.

Antusias masyarakat melaksanakan hari makan-makan menjelang masuknya bulan puasa tahun 2018 ini tergolong berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Buktinya, karena begitu ramai masyarakat menyerbu objek wisata tersebut, mengakibatkan arus lalu lintas jalan negara lintasan Tapaktuan – Medan (Sumut) tepatnya mulai Gampong Krueng Bate sampai Gampong Ladang Tuha, Terbangan Kecamatan Pasie Raja, macet total sejak pukul 13.00 WIB.

Ratusan kendaraan roda empat dan roda dua dari arah Tapaktuan menuju Medan maupun sebaliknya terlihat mengantri sepanjang beberapa kilometer.

Kendaraan terpaksa harus bergerak pelan-pelan mengikuti arahan petugas polisi dari Polres Aceh Selatan yang tampak berupaya mengurai kecamatan kendaraan padat merayap.

Kondisi ini tidak saja mengakibatkan transportasi warga yang melintasi jalan negara Tapaktuan – Medan terganggu, tapi masyarakat yang ingin menikmati waktu refresing bersama anggota keluarganya ke objek wisata pantai di Gampong Ujong Bate dan Gampong Ladang Tuha juga terhambat.

“Banyak pengunjung yang hendak menuju ke objek wisata tersebut terpaksa balik arah kembali lagi ke rumahnya masing-masing atau menuju ke lokasi objek wisata yang lain. Sebab warga harus membutuhkan waktu selama beberapa jam untuk keluar dari kemacetan kendaraan padat merayap,” kata M Syukur, salah seorang warga yang baru keluar dari terjebak macet di lokasi itu.

Ia memperkirakan, arus lalu lintas baru normal kembali pada malam hari, sebab arus lalu lintas pada sore hingga menjelang magrib diperkirakan akan bertambah macet karena pengunjung yang menikmati hari makan-makan di objek wisata tersebut juga kembali ke rumahnya masing-masing.

“Menurut perkiraan pihak petugas polisi yang bertugas dilokasi juga menyebutkan arus lalu lintas diperkirakan akan normal kembali pada malam hari,” ucapnya.

Salah satu objek wisata di Banda Aceh. Menjelang ramadan beberapa objek wisata dipadati pengunjung. Foto:IG

Selain di objek wisata Kecamatan Pasie Raja, masyarakat Aceh Selaian juga memadati sejumlah objek wisata lainnya seperti pantai Sawang Bunga, Kecamatan Labuhanhaji Timur, sungai Krueng Baru, Kecamatan Labuhanhaji Barat, Pantai Batu Putih, Gampong Lhok Aman Kecamatan Meukek.

Selain itu juga tak ketinggalan di objek wisata air terjun tingkat tujuh Gampong Batu Itam, kolam aroya Gampong Lhok Bengkuang Timur, Lubuk Seumerah Gampong Jambo Apa dan kolam pemandian air dingin Gampong Penjupian Kecamatan Tapaktuan.

Acara yang lebih dikenal “makan-makan” bagian dari hari “meugang” menyambut bulan suci Ramadhan itu, merupakan tradisi di Aceh.

Pada satu hari sebelum berlangsungnya hari makan-makan, terlebih dulu berlangsung hari “meugang” yakni tradisi pemotongan hewan ternak besar.

Daging kerbau atau sapi yang disembelih secara massal dan serentak tersebut, kemudian di masak secara khusus untuk disiapkan atau disantap dengan anggota keluarganya masing-masing pada hari makan-makan tersebut.

Hidangan yang disajikan tak hanya daging, tapi turut juga kutapat dan leumang yang dibuat dari beras ketan.

Tradisi ini sebagai simbol pemenuhan gizi masyarakat sembari meluangkan waktu untuk refresing sebelum melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh.

Nantinya, menjelang hari raya Idul Fitri, masyarakat kembali melaksanakan hari “meugang” serupa menyambut hari “kemenangan” bagi umat muslim setelah melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

(adh/ant)


KOMENTAR
Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya