Karyawan Bandung Zoo Patungan Selamatkan Stok Pakan, Bentuk Kepedulian Pada Satwa
KLIKNUSAE.com – Bandung Zoo atau Kebun Binatang Bandung, Jawa Barat memasuki babak suram sejak gerbangnya ditutup pada 6 Agustus 2025.
Empat bulan berlalu, denyut kehidupan ratusan satwa di dalamnya bergantung pada sesuatu yang tak pernah mereka pahami, yakni kemampuan manusia menjaga dapurnya tetap mengepul.
Di tengah menipisnya kas Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) Bisma Bratakusumah, para karyawan kebun binatang itu akhirnya memilih jalan yang tak biasa.
Mereka patungan. Diam-diam, lewat obrolan di sela kesibukan memberi makan dan membersihkan kandang, terkumpul belasan juta rupiah. Uang yang terkumpul langsung dialokasikan untuk memenuhi pakan 710 satwa penghuni Bandung Zoo.
Sementara itu Humas Bandung Zoo, Sulhan Syafi’i, mengatakan langkah patungan itu dilakukan semata-mata sebagai bentuk kecintaan para pekerja terhadap satwa yang mereka rawat setiap hari.
“Sejak tiga hari lalu kami urunan. Hari ini terakhir kita urunan dan dana yang sudah terkumpul mencapai Rp15 juta,” ujar Sulhan saat dihubungi Kliknusae.com, Senin, 1 Desember 2025.
Ia menegaskan bahwa meski menghadapi tantangan pendanaan, kesejahteraan satwa tetap menjadi prioritas utama.
Karena itu, selain urunan internal, pihak kebun binatang juga akan membuka jalur donasi bagi publik.
Menurut Sulhan, masyarakat yang ingin membantu dapat menyalurkan sumbangan melalui kanal donasi resmi yang akan diumumkan oleh pihak pengelola.
BACA JUGA: Wali Kota Farhan Geram, Kemelut Manajemen Bandung Zoo Dinilai Merugikan Publik
Kondisi Keuangan Yayasan
“Kami membuka donasi untuk umum agar masyarakat yang peduli juga bisa ikut berkontribusi,” katanya.
Sulhan mengakui kondisi keuangan yayasan makin kritis. Pengeluaran pakan setiap bulan tembus lebih dari Rp400 juta, angka yang bisa melonjak bila ada kebutuhan khusus. Seperti kelahiran satwa baru atau penanganan insidentil lainnya.
Sementara arus pemasukan praktis terhenti sejak kebun binatang ditutup.
Di level akar rumput, sekitar 100 karyawan tergerak mengulurkan tangan. Mereka yang sehari-hari paling dekat dengan hewan-hewan itu merasa tak mungkin tinggal diam.
“Melihat ada pihak luar berdonasi ke vendor pakan, kami pun tersentuh untuk ikut membantu seikhlasnya,” ujar Sulhan.Dedikasi itu membuahkan hasil.
Para perawat yang sudah puluhan tahun berkutat di balik kandang memastikan kebutuhan satwa tetap terpenuhi—meski harus mengorbankan sebagian penghasilan mereka sendiri.
“Alhamdulillah, satwa-satwa di Bandung Zoo baik dan sehat. Ini berkat kerja keras para karyawan serta kepedulian banyak pihak,” tuturnya.
Sedangkan krisis belum jelas ujungnya, solidaritas para pekerja menjadi penopang utama kehidupan ribuan kilogram pakan yang harus disiapkan setiap hari.
Menjadikan aksi kecil mereka sebuah penegasan bahwa di tengah guncangan finansial, loyalitas justru menjadi penyangga terakhir. ***



