Asstro Heritage Resmi Dibuka, Hadirkan Konsep Taman Dalam Gedung Bersejarah

KLIKNUSAE.com – Di Jalan Laswi yang riuh oleh lalu lintas Kota Bandung, sebuah bangunan tua berdiri tenang, seolah menunggu waktunya kembali bercerita.

Jumat, 12 Desember 2025, bangunan yang pertama kali didirikan pada 1929 itu membuka lembaran baru sebagai Asstro Heritage, restoran yang memadukan jejak sejarah dengan denyut gaya hidup urban masa kini.

Begitu melangkah masuk, suasana kota perlahan menghilang. Asstro Heritage menghadirkan konsep taman di dalam gedung.

Sebuah garden concept yang menyuguhkan kesan hijau, lapang, dan menenangkan.

H Asep Haelusna, Direktur Asstro Heritage saat melakukan pemotongan nasi tumpang disaksikan sang istri Hj Tati Halimah Tussadiyah pada pembukaan Asstro Heritage, Jumat 12Desember 2025. (Foto: Kliknusae.com/Adhi)

Pepohonan, tanaman hias, serta tata cahaya lembut menjadikan restoran ini terasa seperti oase di tengah kepadatan kota.

Konsep ini dirancang bagi mereka yang merindukan nuansa alam terbuka tanpa harus meninggalkan pusat Bandung.

Pemilik Asstro Heritage, Asep Haelusna, yang lebih dikenal dengan nama Asep Stroberi menyebut pembukaan restoran ini bukan sekadar ekspansi bisnis kuliner.

Kiri-kanan: H Asep Stroberi (CEO Asstro Group), Herie Hermanie Soewarma (Direktur Sari Ater), Danpusenif Letjen Iwan Setiawan dan Dodi Ahmad Sofiandi Ketua BPD PHRI Jawa Barat–yang juga Direktur Ahadiat Hotel & Bungalow. (Foto: Kliknusae.com/Adhi)

Bangunan Bersejarah

Lebih dari itu, Asstro Heritage menjadi bagian dari ikhtiar merawat dan menghidupkan kembali bangunan bersejarah agar tetap relevan dengan zaman.

“Alhamdulillah, pada hari ini kami akhirnya bisa melakukan launching tempat ini dengan kehadiran tamu-tamu yang terhormat,” ujar Asep dalam sambutan pembukaan.

Ia menegaskan, Asstro Heritage diharapkan menjadi ruang pertemuan antara sejarah, kuliner, dan pariwisata, sekaligus menambah alternatif destinasi wisata kuliner di Kota Bandung.

Doel Sumbang, seniman Sunda legendaris saat disambut Asep Stroberi di acara launching Asstro Heritage, Jumat 12 Desember 2025. (Foto: Kliknusae.com/Adhi)

Peluncuran Asstro Heritage dihadiri sejumlah tokoh pariwisata dan publik Jawa Barat.

Tampak hadir Ketua PHRI Jawa Barat Dodi Ahmad Sofiandi, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Barat Herman Muchtar.

Kemudian Ketua DPD Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Jawa Barat Taufik Hidayat Udjo, serta Direktur PT Sari Ater Herie Hermanie Soewarma.

Dari unsur pemerintahan, hadir Danpusenif Letjen Iwan Setiawan dan Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat H. Amir Mahpud.

Acara ini juga dimeriahkan kehadiran budayawan sekaligus penyanyi legendaris Doel Sumbang.

Sementara itu, usai seremoni para tamu diajak berkeliling menyusuri area restoran.

Suasana ramah tamah di acara pembukaan Asstro Heritage, Jumat 12 Desember 2025. (Foto: Kliknusae.com/Adhi)

Desain Modern

Ornamen-ornamen lawas yang dipadukan dengan desain modern mempertegas karakter heritage bangunan ini.

Salah satu daya tariknya adalah showing kitchen, area dapur terbuka yang memungkinkan pengunjung menyaksikan langsung para juru masak meramu hidangan.

Dari oven pizza hingga sajian tradisional Sunda, proses memasak menjadi bagian dari pengalaman bersantap.

Nama Asep Stroberi sendiri sudah lama lekat dengan liwet Sunda, sajian yang menjadi ciri khasnya.

Di Asstro Heritage, cita rasa lokal itu tetap mendapat tempat istimewa.

Danpusenif Letjen Iwan Setiawan bersama Ketua DPD Gerindra Jawa Barat Amir Mahfud, didampingi Asep Stroberi melihat prasasti gedung heritage milik PT KAI. (Foto: Kliknusae.com/Adhi)

Namun, Asep juga memperluas eksplorasi kulinernya dengan menghadirkan menu Timur Tengah melalui brand Layalii  Lounge Astro Arabua. Resto yang terletak  di Jalan Trunojoyo No 44, Kota Bandung ini  memperkaya pilihan rasa bagi para pengunjung.

Dengan konsep taman, sentuhan sejarah, dan ragam menu lintas budaya, Asstro Heritage menawarkan lebih dari sekadar tempat makan.

Ia menjadi ruang singgah yang mengajak pengunjung menikmati Bandung dari sudut yang lebih tenang—di antara cerita masa lalu dan selera masa kini. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya