Wali Kota Bandung Farhan Akui Pengelolaan Sampah Belum Optimal

KLIKNUSAE.com – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan mengakui bahwa upaya Pemerintah Kota Bandung dalam pengelolaan sampah masih jauh dari optimal.

Dari sekitar 1.500 ton timbulan sampah per hari, Pemkot Bandung baru mampu menangani sekitar seperenamnya melalui upaya pengolahan mandiri.

“Tantangan terbesarnya adalah bahwa kemampuan kita mengolah sampah. Seperti saat  memilah, mengolah, memanfaatkan sampai memusnahkan itu baru seperenam dari total timbulan sampah baru setiap hari,” ungkap Farhan saat ditemui di GOR Bandung, Sabtu, 15 November 2025.

“Jadi, yang perlu kita lakukan adalah menambah kapasitas pengolahan sampah,” sambungnya.

Meski demikian, Farhan menyampaikan apresiasinya kepada warga Bandung yang telah menunjukkan kesadaran tinggi dalam memilah dan mengelola sampah dari sumbernya.

Menurutnya, partisipasi masyarakat menjadi elemen penting dalam menyelesaikan persoalan persampahan di kota metropolitan tersebut.

“Saya secara pribadi maupun sebagai wali kota menghargai upaya-upaya warga yang sudah memiliki inisiatif untuk melakukan pemilahan, pengolahan, dan pemanfaatan sampah bahkan sejak di rumah,” katanya.

Hal ini hasil dari pihaknya  beberapa minggu berkeliling ke seluruh kelurahan.

BACA JUGA: Merawat Kota Bandung dari Padepokan Seni Mayang Sunda, Perhelatan Seni Pra AAYF

Legok Nangka

“Sudah terlihat ada beberapa champion. Itu menunjukkan bahwa saudara-saudara kita merupakan bagian yang tidak terlepaskan dari solusi sampah,” katanya.

Farhan juga menyinggung soal proyek Tempat Pembuangan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka yang selama ini disebut-sebut sebagai solusi dari membludaknya sampah di TPA Sarimukti.

Ia menegaskan bahwa Pemkot Bandung akan mengikuti kebijakan pemerintah pusat selagi memberi dampak bagi penyelesaian masalah.

“Itu mah, abdi mah ngiring kumaha penguasa aja. Itu kan perintah pusat ya. Abdi mah ngiring, mana yang terbaik. Pokoknya kalau kita masih bisa melakukan perbaikan, kita akan melakukan perbaikan,” ucapnya.

Dengan keterbatasan kapasitas pengolahan saat ini, Farhan menegaskan bahwa peningkatan infrastruktur, teknologi, serta kolaborasi lintas sektor menjadi kunci penting.

Semua itu tidak lain agar Bandung tidak terus bergantung pada TPA dan mampu melakukan pengelolaan sampah secara mandiri mulai dari sumbernya. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya