KLIKNUSAE.com – Provinsi Jawa Barat kembali menegaskan diri sebagai magnet investasi nasional. Selama semester pertama 2025, nilai investasi yang masuk menembus Rp72,5 triliun. Tertinggi dibanding provinsi lain di Indonesia.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tak ingin capaian itu sekadar angka. Ia menegaskan, pemerintah provinsi tengah serius membangun iklim investasi yang sehat dan berkelanjutan.

Mulai dari penyederhanaan perizinan hingga pembangunan infrastruktur penunjang ekonomi.

“Yang kita bangun adalah investasi. Caranya? Harus ramah. Perizinan mesti cepat, infrastruktur harus siap,” kata Dedi—akrab disapa KDM—dalam Rapat Koordinasi Ketenagakerjaan bertajuk Membangun Konektivitas Lowongan Pekerjaan dengan Aplikasi Nyari Gawe di Gedung Sigrong Bale Sri Baduga, Kabupaten Purwakarta, Selasa, 14 Oktober 2025.

KDM menyebut, pemerintah provinsi kini tengah “konsen” memperkuat konektivitas antar wilayah.

Pembangunan jalan, jaringan air bersih, hingga akses energi menjadi fokus untuk memastikan investasi bisa beroperasi tanpa hambatan.

Namun, di balik geliat penanaman modal itu, Dedi tak menutup mata terhadap persoalan klasik yakni premanisme.

Menurutnya, praktik semacam itu masih kerap mengganggu kenyamanan pelaku usaha dan berpotensi menggerus kepercayaan investor.

Sebagai langkah antisipasi, ia menginstruksikan dinas tenaga kerja di kabupaten dan kota untuk membuka layanan aduan cepat bagi perusahaan yang menghadapi intimidasi atau gangguan di lapangan.

“Pemerintah tidak boleh hanya memungut pajak. Pemerintah harus hadir memberi rasa aman dan nyaman,” ujarnya.

Langkah itu, kata KDM, menjadi bentuk keseriusan Jawa Barat menjaga reputasi sebagai provinsi dengan iklim investasi terbaik di Tanah Air.

Sekaligus memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi berjalan berdampingan dengan rasa aman bagi pelaku usaha dan pekerja. ***