Rayuan “Abang Ganteng” Berujung Rekening Kosong, Ini Penjelasan Satgas OJK

KLIKNUSAE.com — Hanya butuh waktu 12 menit bagi pelaku kejahatan siber untuk menguras isi rekening kosong tak tersisa.

Lewat rayuan manis bertopeng cinta, aksi penipuan bermodus love scamming kembali memakan banyak korban.

Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (PASTI) yang dibentuk oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperingatkan bahwa modus kejahatan digital ini semakin canggih dan mengkhawatirkan.

Ketua Satgas PASTI, Rizal Ramadhani, menyampaikan bahwa pelaku tidak hanya mengelabui korban secara emosional. Tetapi juga mampu membobol sistem keamanan perbankan pribadi seperti OTP dan kata sandi.

“Scam ini sudah menyebabkan kerugian masyarakat yang sangat besar. Dari catatan kami, kecepatan hilangnya uang dari rekening korban hanya 12 menit,” jelas Rizal dalam keterangan persnya, Selasa 5 Agustus 2025,

“Dalam hitungan menit, saldo bisa habis total,” kata Rizal di Jakarta.

Menurutnya, love scamming adalah bentuk penipuan online dengan pendekatan emosional.

Pelaku biasanya menggunakan identitas palsu, berperan sebagai sosok ideal—”abang ganteng” nan perhatian—untuk membangun kepercayaan korban.

BACA JUGA: Bahaya, 184 Juta Password Google, Apple dan Instagram Alami Kebocoran Data

“Modusnya macam-macam, mulai dari minta pulsa. Lama-lama minta dibelikan mobil, bahkan rumah. Korban percaya karena sudah terlena oleh rayuan si ‘abang sayang’ ini,” ujar Rizal.

Setelah berhasil menjalin hubungan virtual, pelaku kemudian meminta akses ke informasi sensitif seperti nomor rekening, PIN, hingga kata sandi.

Sementara itu, untuk mencegah semakin banyak korban berjatuhan, Rizal menekankan pentingnya literasi keuangan dan digital di masyarakat.

Ia juga menyebutkan bahwa Satgas PASTI bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan. Termasuk Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

“Kami di Satgas yang memblokir rekeningnya, Komdigi yang memblokir aplikasinya. Kolaborasi ini penting agar kejahatan digital tidak semakin merajalela,” katanya.

Rizal mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap hubungan online yang terlalu cepat akrab, terutama jika mulai menyinggung masalah keuangan.

“Kalau sudah mulai minta kirim uang, minta data pribadi, itu tanda bahaya,” tegasnya. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya