Gubernur Dedi Mulyadi Soroti Kasus Kusta, TBC, dan Beban Fiskal BPJS

KLIKNUSAE.com  — Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyoroti masih tingginya kasus kusta dan tuberkulosis (TBC) di wilayahnya. Terutama di Kabupaten Bekasi.

Menurutnya, persoalan ini tak cukup diselesaikan lewat pengobatan semata, melainkan harus diatasi dari akar masalah.

“Biaya pengobatan justru lebih mahal dibanding menyelesaikan akar masalah melalui perbaikan lingkungan,” ujar Dedi saat menyampaikan Pengantar KUA-PPAS APBD Tahun 2026, di Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Kamis, 7 Agustus 2025.

Dedi menegaskan, rehabilitasi rumah dan perbaikan sanitasi lingkungan adalah langkah mendesak untuk memutus rantai penularan penyakit.

BACA JUGA: Pelayanan Kesehatan Kita Vs Island Hospital Penang Malaysia

“Kalau rumahnya lembap, ventilasi buruk, dan sanitasi jelek, penyakit akan selalu kembali,” katanya terkait kasus kusta dan TBC.

Dalam kesempatan itu, Dedi juga menyinggung problem lain di sektor kesehatan. Yakni lonjakan perpindahan peserta dari BPJS Kesehatan mandiri ke BPJS yang iurannya ditanggung pemerintah.

Lonjakan ini, kata dia, berdampak pada keuangan rumah sakit daerah.

“RS tetap harus melayani pasien, meski klaim belum dibayar. Ini masalah sederhana tapi berpotensi menimbulkan kekacauan fiskal,” ujar Dedi. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya