KDM Jelaskan Duduk Perkara RS Al Ihsan Jadi Rumah Sakit Welas Asih

KLIKNUSAE.com – Polemik seputar status Rumah Sakit Welas Asih, yang sebelumnya dikenal sebagai RS Al Ihsan, membuat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi angkat suara.

Lewat penegasan yang disampaikannya, Dedi menyatakan rumah sakit tersebut merupakan milik Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat. Dan seluruh pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jabar.

“Ada yang bilang rumah sakit ini dibiayai umat. Saya luruskan, itu tidak benar,” ujar Dedi, yang akrab disapa KDM dalam keterangan resminya, kemarin.

Pernyataan itu bukan tanpa dasar. RS Al Ihsan, kata KDM, telah resmi beralih status menjadi milik pemerintah provinsi sejak tahun 2004.

Peralihan itu terjadi setelah mencuatnya kasus korupsi yang menjerat pimpinan Yayasan Al Ihsan—lembaga yang mendirikan rumah sakit tersebut.

Sedangkan dalam proses hukum yang berlangsung panjang, negara dinyatakan mengalami kerugian sebesar Rp11,9 miliar.

Dana itu berasal dari sejumlah bantuan Pemprov Jabar kepada yayasan. Mulai dari anggaran rutin Rp1,5 miliar, pembangunan tahap pertama Rp2,6 miliar, tahap kedua Rp1,7 miliar, hingga berbagai pos lain sebesar Rp6 miliar.

“Anggaran itu diperoleh dengan cara tidak sah. Ada penyimpangan prosedur dan mekanisme bantuan yang dilanggar,” kata KDM.

Keputusan Mahkamah Agung

Sementara kasus ini pun bergulir hingga ke Mahkamah Agung. Lewat putusan Nomor 372/Pid/2003 menetapkan seluruh aset dan bangunan RS Al Ihsan dirampas untuk negara, dalam hal ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Putusan itu diperkuat melalui Keputusan Gubernur Jawa Barat pada 10 Maret 2005 yang menetapkan rumah sakit sebagai aset resmi Pemprov.

Sementara itu, RS Al Ihsan didirikan oleh Yayasan Al Ihsan pada 15 Januari 1993, dan mulai beroperasi secara penuh sejak 12 November 1995.

Setelah diambil alih oleh Pemprov, rumah sakit terus mengalami transformasi.

Pada 19 November 2008, statusnya berubah menjadi RSUD Al Ihsan dan pada 10 Juli 2009 ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Kini, rumah sakit itu resmi berganti nama menjadi RS Welas Asih. Nama baru, semangat baru, tapi tetap satu hal yang sama yakni rumah sakit ini milik publik. Dan menjadi bagian dari pelayanan kesehatan masyarakat Jawa Barat. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya