Gaya KDM Dorong Ekonomi Kearifan Lokal Lewat Penguatan Ekosistem Budaya

KLIKNUSAE.com — Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui penguatan ekosistem budaya.

Termasuk, upaya  pengembangan potensi lokal berbasis kearifan lokal.

Dorongan tersebut disampaikan saat KDM – sapaan akrab Gubernur – saat menghadiri pembukaan Karya Kreatif Jawa Barat (KKJ) dan Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) 2025.

Sebuah event, dari rangkaian  Sunda Karsa Fest, yang digelar pada 17–20 Juli 2025 di Ballroom Trans Luxury Hotel dan Trans Studio Mall, Kota Bandung.

Pada kesempatan itu, KDM kembali mencuri perhatian. Kali ini bukan lewat pidato berapi-api di podium, melainkan ketika melangkah percaya diri di atas catwalk.

Ia engenakan busana putih bersama putrinya, Nyi Hyang Sukma Ayu.

Lebih dari 300 pelaku UMKM ambil bagian. Tak kurang dari 100 ribu produk lokal dipamerkan.

Setiap hari, sekitar 2.500 pengunjung memadati area pameran, mencicipi kuliner khas, melihat ragam kriya, dan menyimak berbagai diskusi tematik.

“Saya senang karena ini menjadi ajang memperlihatkan potensi unggulan Jawa Barat. Ada makanan, pakaian, sampai seni yang tumbuh dari akar budaya,” ujar Dedi Mulyadi, Jumat, 17 Juli 2025.

Di panggung utama, Dedi tak sekadar membuka acara. Ia juga menegaskan strategi pembangunan berbasis kearifan lokal sebagai fondasi ekonomi masa depan Jawa Barat.

Salah satunya melalui penataan ruang dan lingkungan

. “Kalau sungai bersih, jalan tertata, lampu terang, dan hutan terjaga, maka budaya pun ikut naik kelas. Orang akan datang, membeli, dan tinggal,” katanya.

Gubernur yang akrab disapa KDM itu tak henti menekankan pentingnya ekosistem budaya sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi.

Digitalisasi UMKM

Baginya, ekonomi kreatif bukan sekadar produk, tapi cara hidup. Bermula dari desa, tumbuh bersama tradisi, dan bermuara pada pasar global.

Sementara itu, di sela talkshow tentang ekonomi syariah, digitalisasi UMKM, hingga urban farming.

Para pengunjung juga disuguhi parade busana rancangan desainer lokal. Tak hanya dari kota-kota besar, tapi juga dari pelosok kabupaten dan dinas-dinas daerah.

“Ini pengalaman baru. Makanya saya ajak Nyi Hyang untuk ikut tampil,” kata Dedi sambil tersenyum.

Sedangkan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Muhamad Nur, menyatakan dukungan penuh BI terhadap ekosistem UMKM.

“Kami berharap kegiatan ini membuka akses pasar dan pembiayaan. Sinergi seperti ini penting untuk menjaga keberlanjutan ekonomi lokal,” ujarnya.

Sunda Karsa Fest bukan hanya ajang pameran, tapi juga panggung bagi narasi besar. Membangun ekonomi dari bawah, dengan nilai-nilai yang tumbuh dari tanah sendiri. ***

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya