Suasana Meriah Warnai Peringatan HUT Sari Ater ke-51 di Ciater, Ada Ega Robot dan Ustadz Evie Effendi

KLIKNUSAE.com – Suasana meriah dan penuh kehangatan mewarnai peringatan Hari Ulang Tahun atau HUT Sari Ater ke-51 yang digelar di Dayang Sumbi Hall, Sari Ater Hot Springs, Ciater, Rabu 21 Mei 2025.

Acara tersebut dihadiri oleh jajaran manajemen, tamu undangan, dan tokoh masyarakat Subang.

Salah satu momen paling berkesan dalam perayaan ini adalah penampilan memukau dari musisi sekaligus budayawan asal Subang, Ega Robot.

Dengan ciri khasnya yang memadukan musik modern dan tradisional, khususnya angklung, Ega berhasil membius para tamu undangan lewat alunan lagu-lagu yang sarat nilai budaya namun tetap kekinian.

Riuh tepuk tangan dan sorak sorai menambah semarak suasana.

Acara ini menjadi lebih istimewa dengan hadirnya Ustadz Evie Effendi yang menyampaikan tausyiah ringan namun sarat makna, dan sukses mengundang gelak tawa para undangan.

Dalam gaya khasnya yang santai dan penuh humor, Ustadz Evie membalut pesan-pesan religius dengan bahasa yang dekat dengan keseharian, sehingga mudah dicerna dan menyentuh hati para pendengar.

Meski kerap diselingi tawa, pesan yang disampaikan tetap mendalam.

Ia mengingatkan bahwa di tengah kesibukan dunia kerja, penting untuk tetap menjaga kewajiban utama sebagai umat Muslim, salah satunya adalah sholat berjamaah.

“Sesibuk apa pun kita, jangan sampai lupa sama Allah. Rezeki itu Allah yang atur, salah satu kuncinya ya dengan jaga sholat, apalagi berjamaah,” ujarnya disambut anggukan para hadirin.

Tak hanya itu, Ustadz Evie juga menyentil soal cara pandang terhadap gaji dan rezeki. Ia menekankan bahwa besar kecilnya gaji bukanlah ukuran utama kebahagiaan.

“Gaji itu penting, tapi bukan segalanya. Yang lebih penting adalah bagaimana kita menerima rezeki itu dengan lapang dada. Kalau hati lapang, hidup jadi tenang,” tuturnya disambut tawa ringan namun penuh refleksi.

BACA JUGA: Bupati Subang Apresiasi Kontribusi Sari Ater Terhadap Perkembangan Sektor Pariwisata

Renungan Spiritual

Acara tausyiah ini menjadi salah satu momen yang paling berkesan dalam rangkaian perayaan HUT Sari Ater, karena mampu menghadirkan keseimbangan antara hiburan dan renungan spiritual.

Melalui momentum ini, manajemen Sari Ater berharap semangat kebersamaan, spiritualitas, dan rasa syukur senantiasa tumbuh di antara seluruh karyawan dan keluarga besar perusahaan.

Sementara itu, Direktur Utama Sari Ater, Hj. Metty Hendriatty dalam sambutannya, menyampaikan komitmen perusahaan untuk terus mengembangkan sektor pariwisata yang telah dirintis bersama Pemerintah Daerah (Pemda) Subang.

Ia menekankan pentingnya sinergi antara pelaku usaha dan pemerintah untuk menciptakan dampak ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar.

“Sejarah panjang telah kami torehkan dalam membangun pariwisata di Kabupaten Subang. Kami ingin terus memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan daerah ini, khususnya dalam sektor pariwisata berbasis potensi lokal,” ujar Hj. Metty dalam pidatonya.

Dalam kesempatan tersebut juga dipaparkan sejarah berdirinya Sari Ater. Sebelum berfokus mengelola kawasan wisata pemandian air panas Ciater, pendiri Sari Ater, Ama Soewarma, sempat mengelola berbagai objek wisata di Jawa Barat.

Objek wisata yang dikelola tersebut, antara lain hotel milik Pemda di Garut, hotel di Pangandaran melalui PT Pananjungsari, dan kawasan wisata Tangkuban Perahu.

Namun, setelah menjalin kerja sama yang baik dengan Pemda Subang, beliau akhirnya memusatkan perhatiannya untuk mengembangkan Ciater melalui PT Sari Ater.

Kegiatan Sosial

Ditempat yang sama, Ketua Panitia HUT Sari Ater Ke-51 H. Dadang M Djulia menjelaskan masih dalam rangkaian HUT Sari Ater ke-51, pihaknya telah menyelenggarakn beberapa kegiatan kekaryawanan maupun kegiatan sosial.

Beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan tersebut diantaranya, khitanan massal untuk wilayah Kecamatan Ciater pada 21-23 April 2025.

Kemudian, donor darah karyawan bekerjasama dengan PMI Kabupaten Subang pada 13 Mei 2025. Bantuan makanan bergizi untuk 13 anak stunting. Pemberian paket sembako kepada kaum dhuafa. Pemberikan paket pemeliharaan jenazah.

Lalu, pengadaan Al Quran dan Juz Amma, pengobatan gratis warga kurang mampu di Ciater. Bantuan rompi ojek binaan Sari Ater dan bantuan olahraga Badminton bagi anak-anak usia dini.

Kini, setelah 51 tahun perjalanan, Sari Ater tidak hanya dikenal sebagai ikon wisata air panas Jawa Barat, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi lokal dan pelestari budaya daerah.

Perayaan ini menjadi momentum refleksi sekaligus penyemangat untuk terus maju dan berinovasi. Khususnya,  dalam dunia pariwisata yang berdaya saing tinggi namun tetap berpijak pada nilai-nilai lokal yang kuat. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya