KDM Sebut, Siapkah Pengusaha Subang Keluarkan Puluhan Miliar untuk Persikas
KLIKNUSAE.com – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, menyoroti tantangan besar yang dihadapi dalam pengelolaan klub Persikas, yaitu masalah pembiayaan.
Dalam pernyataannya, Dedi menekankan bahwa pengelolaan klub sepak bola tidak bisa hanya mengandalkan semangat. Atau dukungan emosional saja, tetapi membutuhkan komitmen finansial yang kuat.
“Pertanyaannya, ada tidak pengusaha di Subang yang siap mengeluarkan puluhan miliar untuk mengurus klub bola? Kalau tidak ada, ya jangan heran kalau klub bisa diambil alih daerah lain yang lebih siap,” tegas Dedi saat berdialog langsung dengan para supporter Persikas Subang, Jumat 30 Mei 2025.
Dalam pertemuan yang tersebut, KDM – sapaan akrab gubernur menyoroti pentingnya menjaga etika dalam menyampaikan aspirasi.
Ia menegur rombongan supporter yang dinilainya menyampaikan aspirasi di tempat yang tidak tepat.
Menurutnya, kompetisi sepak bola profesional saat ini menuntut profesionalisme tidak hanya dari sisi manajerial dan teknis, tetapi juga dari segi pendanaan.
BACA JUGA: Di Subang KDM Dialog Soal Proyek Pelebaran Sungai dan Study Tour
Tanpa dukungan finansial yang memadai, sulit bagi sebuah klub untuk berkembang dan bersaing di level nasional.
Ia juga mengingatkan bahwa banyak klub di Indonesia yang pada akhirnya berpindah kepemilikan. Atau bahkan pindah markas ke daerah lain yang dinilai lebih siap secara finansial.
“Kalau tidak ada keberanian dari kalangan pengusaha lokal untuk berinvestasi. Maka jangan salahkan jika klub yang dibanggakan masyarakat Subang justru berkembang di luar daerah,” tambahnya.
KDM menegaskan penyampaian aspirasi harus dilakukan secara tertib, tidak mengganggu kegiatan masyarakat. Dan tidak melibatkan pihak-pihak yang tidak semestinya.
Dalam suasana yang kondusif, para supporter menyampaikan harapan agar Persikas dapat kembali berlaga di Liga 2.
Mereka menyebut kehadiran Persikas sangat dinanti masyarakat Subang sebagai hiburan olahraga yang membanggakan daerah.
KDM menjelaskan bahwa urusan klub profesional seperti Persikas merupakan kewenangan Pemerintah Kabupaten, dan bukan tanggung jawab langsung Pemerintah Provinsi.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah tidak diperbolehkan menggunakan anggaran negara (APBD) untuk membiayai klub profesional.
“Urusan Persikas itu urusan Bupati. Dan perlu dipahami, Bupati pun tidak boleh menggunakan APBD untuk membiayai klub profesional. Uang negara tidak boleh dipakai untuk itu,” ujar KDM
Di akhir pertemuan, perwakilan supporter menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas dinamika yang terjadi selama penyampaian aspirasi.
Mereka berharap komunikasi dan kolaborasi antara supporter, pemerintah daerah, dan pihak terkait bisa terus terjalin demi kemajuan sepak bola Subang. ***