Gubernur KDM Lepas Sepatu di Acara Kuliah Umum Universitas Indonesia
KLIKNUSAE.com — Ada yang berbeda dan mencuri perhatian dalam Kuliah Umum bertema “Nilai-nilai Budaya dan Tata Kelola Pemerintahan” yang digelar di Auditorium Gedung IX Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Universitas Indonesia, Selasa 27 Mei 2025.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, yang hadir sebagai narasumber utama, tampil dengan gaya nyentrik namun sarat makna, tanpa alas kaki.
Momen tersebut sontak membuat takjub lebih dari 300 peserta yang hadir.
Di tengah suasana formal, sang moderator duduk rapi lengkap dengan sepatu resmi. Namun justru Dedi Mulyadi—yang akrab disapa KDM—duduk santai seolah sedang berada di ruang keluarga.
Ia melepas sepatunya dan duduk di atas kursi, membuat suasana diskusi terasa akrab dan hangat.
Di tempat yang berisi orang-orang pintar dan modern ini, seakan KDM ingin mengingatkan bahwa sebagai masyarakat Indonesia, adab itu lebih tinggi daripada sekadar penampilan.
Tindakan melepas sepatu ini, bukan sekadar simbol kenyamanan. Tetapi juga wujud penghormatan terhadap budaya lokal yang menjunjung tinggi kesopanan dan kerendahan hati.
Dalam budaya Sunda maupun berbagai budaya Nusantara, melepas alas kaki sebelum memasuki ruang bermakna menunjukkan niat baik dan rasa hormat.
Tampaknya KDM ingin berada di universitas ternama itu, seperti dirinya hadir di rumah sendiri. Karena kampus juga adalah rumah bagi akal sehat dan kebudayaan.
Kuliah umum itu pun berlangsung dengan suasana cair namun bermakna.
BACA JUGA: Membaca “Pikiran” KDM Dalam Mengembangkan Sektor Pariwisata Jabar
Penuh Filosofi
Peserta, mulai dari mahasiswa, dosen, hingga akademisi, tampak antusias mengikuti pemaparan KDM yang penuh filosofi namun dibalut gaya tutur yang lugas dan jenaka.
Penampilan unik sang gubernur ini menjadi bahan perbincangan hangat selepas acara.
Banyak yang mengaku tersentuh dan tercerahkan oleh pesan-pesan budaya yang dibawakan KDM dengan caranya yang khas.
Tak heran jika sosoknya terus mencuri perhatian di tengah dinamika kepemimpinan masa kini. Bukan hanya karena kebijakannya, tapi juga karena cara menyampaikan nilai-nilai luhur dengan kesederhanaan yang autentik.
Di akhir pemaparannya, KDM menekankan pentingnya pemerataan ruang terbuka hijau di seluruh wilayah Jawa Barat.
Keberadaan ruang-ruang hijau, kata dia, berperan besar dalam meningkatkan kualitas hidup dan kebahagiaan masyarakat.
“Tata ruang harus membuka akses pada ruang-ruang alam agar masyarakat bisa lebih tenang dan bahagia dalam menjalani hidupnya,” ucap KDM
Dalam kesempatan itu, KDM juga menyampaikan apresiasinya terhadap keberadaan Universitas Indonesia yang dinilai sebagai aset penting bagi Kota Depok.
Menurutnya, kampus UI masih memiliki ruang terbuka hijau yang luas, yang menjadi tempat ideal bagi mahasiswa dan warga untuk beraktivitas dengan nyaman.
“Warga Depok beruntung memiliki UI. Kalau tidak ada UI, Depok tidak punya ruang terbuka hijau. Sekarang, hutannya justru masih ada di UI,” pungkasnya. ***