Wali Kota Bogor Dedie Siapkan Insentif di Tengah Lesunya Hunian Hotel

KLIKNUSAE.com – Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim tak tinggal diam menyaksikan industri perhotelan dan pariwisata di wilayahnya kian tertekan.

Senin siang, 14 April 2025, di ruang pertemuan Balai Kota, Dedie duduk semeja dengan pengurus BPC Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor.

Pertemuan itu berlangsung hangat namun sarat keprihatinan.

Kepada para pelaku industri, Dedie mengusulkan pemberian insentif untuk sektor bisnis hotel dan pariwisata.

Langkah ini, menurutnya, perlu diambil menyusul menurunnya tingkat okupansi hotel sebagai imbas dari efisiensi anggaran. Baik di kalangan pemerintah daerah maupun instansi lainnya.

“Kami paham betul tekanan yang dihadapi pelaku usaha. Harus ada respons cepat agar sektor ini tidak semakin terpuruk,” ujar Dedie.

Industri perhotelan memang menjadi salah satu sektor yang paling cepat merasakan gejolak ketika anggaran diketatkan.

Pemangkasan kegiatan rapat, perjalanan dinas, hingga pelatihan, langsung berdampak pada angka hunian kamar.

Data sementara PHRI mencatat penurunan okupansi hingga dua digit dalam beberapa bulan terakhir.

Sementara itu, Ketua PHRI Kota Bogor, dr. Yuno Abeta Lahay, yang hadir langsung dalam pertemuan itu, menyambut positif inisiatif tersebut.

BACA JUGA: Menekraf Riefky Harsya Sebut Efesiensi dan Geopolitik Global Jadi Tantangan PHRI

Wali Kota Bogor Dedie

Pengurus PHRI Kota Bogor foto bersama dengan Wali Kota Bogor Dedie A Rachim beserta jajarannya usai melakukan diskusi, Senin, 14 April 2025. (Foto: Kliknusae.com/Ist)

Menyangkut Ribuan Pekerja

Ia mengatakan bahwa sektor perhotelan bukan hanya soal bisnis, tetapi juga menyangkut mata pencaharian ribuan pekerja.

“Insentif akan memberi ruang napas, setidaknya untuk menjaga agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja,” kata Yuno ketika ditemui Kliknusae.com, Selasa 15 April 2025.

Insentif yang diusulkan Dedie bisa berupa keringanan pajak daerah, dengan penundaan kewajiban retribusi. Hingga kemudahan perizinan bagi pelaku usaha yang ingin melakukan penyesuaian usaha.

Pemerintah Kota Bogor, kata Dedie, tengah mengkaji berbagai skema yang memungkinkan diterapkan dalam waktu dekat tanpa melanggar aturan fiskal.

Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi jangka menengah Pemkot Bogor dalam menjaga iklim investasi dan memperkuat sektor jasa.

Dengan kontribusi signifikan terhadap pendapatan daerah dan penciptaan lapangan kerja, sektor hotel dan pariwisata dinilai sebagai sektor yang patut diselamatkan.

“Tidak boleh dibiarkan mati perlahan,” kata Wali Kota Bogor Dedie, menutup pembicaraan sore itu. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya