Muhammad Farhan Ingin Pindahkan Kampus Unpar, Lho Apa Masalahnya?
KLIKNUSAE.com – Muhammad Farhan, calon Wali Kota Bandung terpilih, mengusulkan rencana memindahkan kampus Unpar (Universitas Katolik Parahyangan) dari lokasi saat ini di Jalan Ciumbuleuit ke luar kota Bandung.
Langkah ini disebut sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk mengurangi tingkat kemacetan di kawasan tersebut. Dimana, jalur Jalan Ciumbuleuit telah menjadi salah satu titik kemacetan terparah di kota Bandung.
“Aku lagi merayu kampus-kampus besar ini (di Kota Bandung) untuk 100 persen pindah ke Jatinangor (Sumedang). Universitas Padjajaran sudah, ITB juga separuh pindah, STPD juga sama. Nah, Parahyangan pindah yuk, jangan kau tumpuk gedungmu itu di patahan Cesar Lembang,” kata Farhan saat hadir dalam Podcast Akbar Faizal Uncensored, dua hari lalu.
Farhan juga menyampaikan ketika Universitas Parahyangan (Unpar) membuka pendaftaran baru, maka dipastikan membuat kemacetan se-Kota Bandung.
Farhan menjelaskan bahwa wilayah sekitar kampus Unpar mengalami beban lalu lintas yang signifikan. Ini akibat aktivitas mahasiswa, staf, dan pengunjung setiap harinya.
“Kawasan Ciumbuleuit sudah terlalu padat, baik dari segi lalu lintas maupun infrastruktur. Kita butuh solusi berani dan inovatif untuk menciptakan kota Bandung yang lebih nyaman,” ujarnya.
Menurut Farhan, rencana pemindahan ini tidak hanya bertujuan untuk mengatasi kemacetan. Tetapi juga untuk mendorong pemerataan pembangunan ke wilayah penyangga kota Bandung
Seperti Kabupaten Bandung Barat atau kawasan industri di sekitar Cimahi.
BACA JUGA: Banyak Destinasi Bermunculan, Tapi Pemahaman Pejabat Daerah Belum Sama
Motor Penggerak Pengembangan
“Kami ingin kampus-kampus besar seperti Unpar menjadi motor penggerak pengembangan wilayah baru di sekitar Bandung,” tambahnya.
Meski demikian, rencana ini menuai beragam tanggapan. Beberapa pihak, termasuk mahasiswa dan dosen Unpar, menilai bahwa pemindahan kampus akan membawa dampak besar terhadap komunitas akademik dan lingkungan sekitar.
“Kampus bukan hanya sekadar tempat belajar, tetapi juga pusat interaksi sosial dan budaya yang telah terintegrasi dengan masyarakat sekitar selama puluhan tahun,” kata salah satu dosen Unpar yang enggan disebutkan namanya.
Di sisi lain, sejumlah warga Bandung menyambut baik usulan tersebut.
“Kalau kampus dipindah, kemacetan di Ciumbuleuit pasti berkurang. Kami sudah lelah dengan kemacetan setiap pagi dan sore hari,” ujar Joko, seorang warga Ciumbuleuit.
Farhan memastikan bahwa rencana ini masih dalam tahap kajian dan akan melibatkan dialog dengan pihak kampus, masyarakat sekitar, serta pemangku kebijakan lainnya.
Ia juga berjanji untuk menyediakan solusi transisi yang memadai, seperti pengembangan transportasi umum dan fasilitas pendukung di lokasi baru.
Rencana pemindahan kampus Unpar ini diperkirakan akan menjadi salah satu isu utama yang dibahas dalam masa awal kepemimpinan Muhammad Farhan jika resmi menjabat sebagai Wali Kota Bandung. ***