Jika Kota Bandung Tak Ingin “Bangkrut” Lebih Dalam, Hidupkan Dulu Bandara Husein

KLIKNUSAE.com  – Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Barat, Herman Muchtar, menyampaikan bahwa menghidupkan kembali operasional Bandara Husein Sastranegara di Kota Bandung merupakan keputusan yang tepat.

Pernyataan ini dikemukakan, mengingat kebutuhan akan aksesibilitas yang lebih baik di tengah tantangan pengembangan Bandara Internasional Kertajati di Majalengka sudah sangat mendesak

“Bandara Husein masih memiliki peran strategis, terutama untuk melayani wisatawan dan pebisnis yang datang ke Bandung dan sekitarnya,” kata Herman ketika dihubungi Kliknusae.com, Jumat 17 Januari 2025.

Herman dimintai tanggapan atas pertemuan Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin dengan Wali Kota Bandung terpilih Muhammad Farhan, Kamis 16 Januari 2025.

Dalam pertemuan tersebut, kedua kepala daerah itu sepakat untuk menghidupkan kembali Bandara Husein Sastranegara, sambil menunggu solusi yang tepat untuk pengembangan Kertajati.

Sementara itu, pelaku usaha sektor pariwisata di Kota Bandung sangat mengharapkan agar Bandara Husein di aktifkan kembali.

Keinginan ini bukan tanpa alasan. Sebab sejak bandara Husein ditutup, pengusaha sektor perhotelan dan restoran kehilangan 10 persen okupansi hotel.

“Sebelum bandara ini ditutup, okupansi MICE kami cukup baik. Karena dari beberapa daerah, terutama dari pemerintahan banyak melakukan kegiatan meeting di hotel di Bandung. Belum lagi wisatawan dari Malaysia yang juga memiliki kontribusi besar,” kata Ketua Riung Priangan, Arief Bonafianto.

Jika terlalu lama membiarkan akses udara ini ditutup, maka tidak menutup kemungkinan Kota Bandung akan “bangkrut” lebih dalam, karena kehilangan potensi Pendatapan Asli Daerah (PAD) lebih besar lagi.

Kelancaran Mobilitas

Masih kata Herman Muchtar, dalam kondisi seperti saat ini, di mana Bandara Kertajati masih membutuhkan pengembangan infrastruktur pendukung, Bandara Husein dapat menjadi solusi sementara untuk menjaga kelancaran mobilitas,” ujar Herman.

BACA JUGA: Sejak Bandara Husein Sastranegara Ditutup, Hotel di Kota Bandung Kehilangan 12 Persen Tamu Luar

Ia menambahkan, lokasi Bandara Husein yang berada di pusat kota Bandung memberikan kemudahan akses bagi pelaku usaha pariwisata, wisatawan domestik, dan mancanegara.

Sedangkan, Bandara Kertajati masih menghadapi kendala. Seperti jarak yang cukup jauh dari pusat kota dan kurangnya moda transportasi pendukung yang terintegrasi.

Herman Muchtar

Herman Muchtar, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Barat. (Foto: Kliknusae.com/Adhi)

“Dalam jangka panjang, pengembangan Bandara Kertajati tetap menjadi prioritas. Tetapi butuh waktu untuk memastikan semua aspek. Termasuk aksesibilitas dan kesiapan infrastruktur, terpenuhi,” ungkap Herman.

“Oleh karena itu, operasional Bandara Husein perlu dipertahankan sambil menunggu solusi yang lebih komprehensif,” imbuhnya.

Herman juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, pengelola bandara, dan sektor pariwisata untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Barat. Utamanya,  di sektor pariwisata.

Bukan Bersaing

Dibagian lain, Bey Macmudin memgungkapkan, silaturahmi dengan Wali Kota Bandung Terpilih Muhammad Farhan diakui salah satunya membahas tentang BIJB Kertajati dan Bandara Husein Sastranegara.

Ia menuturkan, kedua bandara yang berada di wilayah Jawa Barat memang harus saling melengkapi satu sama lain. Khususnya,  dalam hal melayani masyarakat dengan menghadirkan solusi yang tidak tumpang tindih.

“Makanya kalau (Bandara) Husein Sastranegara dibuka harus ada solusi untuk (Bandara) Kertajati seperti apa. Jadi sifatnya complementary, bukan bersaing. Ini harusnya saling melengkapi,” ungkapnya.

Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, saat Pertemuan dengan Walikota Terpilih Kota Bandung di Gd Sate, Kamis 16 Januari 2025. (Foto: Humas Jabar)

Oleh karena itu, Bey akan melaporkan kepada Kementerian Perhubungan RI terkait permintaan warga Kota Bandung untuk kembali mengaktifkan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara.

“Saya akan menyampaikan ke Pak Menhub karena ada desakan untuk membuka (Bandara) Husein Sastranegara. Tapi kami juga harus mempertahankan (Bandara) Kertajati, sifatnya paling baik itu complementary,” ujar Bey.

Intinya harus ada (solusi) yang terbaik, tidak bisa terus seperti ini.

“Bandara Kertajati harus ada peningkatan traffic dan bagaimana dengan Bandara Husein Sastranegara,” tandasnya.

Sementara Wali Kota Bandung Terpilih Muhammad Farhan menuturkan, permintaan dibuka kembali pelayanan di Bandara Husein Sastranegara semata-mata karena keinginan warga Bandung.

“Kalau warga Bandung sebetulnya ingin diaktifkan kembali (Bandara Husein Sastranegara). Karena selama ini, ketika Bandara Husein dialihkan penataan ulang jadwalnya ke (Bandara) Kertajati, ternyata pilihan warga lebih banyak ke Bandara Halim Perdanakusuma (di Jakarta),” kata Farhan.

Bandara Kertajati, yang diresmikan pada 2018, diharapkan menjadi hub transportasi udara terbesar di Jawa Barat.

Namun, hingga kini, bandara tersebut belum mampu beroperasi secara optimal akibat keterbatasan infrastruktur pendukung. ***

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya