PHRI Sesalkan Pemerasan Penonton di Ajang Musik DWP 2024, Kejar Penonton Sampai ke Hotel

KLIKNUSAE.com – Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi BPP PHRI Yuno Abeta Lahay, mengungkapkan rasa kecewanya atas insiden yang terjadi di ajang musik DWP 2024.

Khususnya, terkait pemerasan yang menimpa sejumlah penonton pada ajang musik DWP 2024 (Djakarta Warehouse Project) di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

“Ini yang saya bilang semangat pengembangan pariwisata di negara ini belum inline. Jadi, saya melihatnya  pemahaman dan semangat-nya masing-masing instansi, baik pusat maupun daerah belum selaras,” kata dr Yuno ketika dihubungi Kliknusae.com, Kamis 19 Desember 2024.

Yuno menegaskan bahwa kejadian seperti ini sangat disayangkan dan bisa merusak citra pariwisata di Indonesia.

Ditambahkan dr Yuno bahwa  DWP merupakan salah satu acara musik elektronik terbesar di Asia. Event tersebut, tidak hanya menjadi daya tarik bagi masyarakat lokal tetapi juga wisatawan mancanegara.

“Kejadian pemerasan di ajang sebesar DWP 2024 adalah hal yang sangat memprihatinkan. Ini tidak hanya mencoreng nama baik penyelenggara acara. Tetapi juga dapat memberikan dampak negatif terhadap citra pariwisata Indonesia,” tandasnya.

Yuno juga mengingatkan bahwa peristiwa ini menunjukkan pentingnya pengawasan dan keamanan yang lebih ketat dari semua pihak terkait.

Baik penyelenggara acara maupun aparat keamanan.

“Kami berharap penyelenggara dapat berkoordinasi lebih baik dengan pihak berwenang agar insiden serupa tidak terulang di masa mendatang,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) sebagai asosiasi yang mendukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akan terus mendorong adanya evaluasi menyeluruh dalam penyelenggaraan acara-acara besar.

“Kami mendukung tindakan tegas terhadap pelaku, dan berharap pihak penyelenggara memberikan pendampingan kepada korban. Keamanan dan kenyamanan pengunjung harus menjadi prioritas utama,” tutup Yuno.

BACA JUGA: Penggemar Sheila On 7 Puas Saksikan Konser Musik Penutup, Bank bjb Permudah Beli Tiket 

Dihadiri 10.000 Penonton

Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Badan Pengurus Pusat Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPP PHRI), Yuno Abeta Lahay. (Foto: Ist)

Sebagaimana diketahui, DWP 2024 yang berlangsung pada 13-15 Desember lalu menghadirkan berbagai DJ internasional.’

Tidak kurang, 10.000 penonton dari berbagai penjuru dunia hadir. Meski sukses secara penyelenggaraan, namun di balik hingar-bingar dan dentuman bass, awan kelabu muncul selepas acara.

Beberapa akun media sosial mengungkap dugaan penahanan sejumlah penonton oleh oknum apparat keamanan.

Salah satu yang lantang bersuara adalah pemilik akun X, @Twt_Rave, yang menuding adanya aksi pemerasan terhadap lebih dari 400 penonton asal Malaysia. Tak hanya itu, warga negara Singapura dan Thailand juga dilaporkan mengalami hal serupa.

“RM 9 juta duit pau terkumpul,” tulis @Twt_Rave dalam salah satu unggahannya, lengkap dengan klaim bahwa oknum tersebut bahkan menunggu di hotel para penonton.

Di Instagram, narasi serupa muncul dari akun @ez.rawr. Dalam komentarnya, ia menceritakan bagaimana dirinya diawasi oleh dua apparat berpakaian sipil saat mabuk.

“Mereka pergi menghentikan pasangan lain secara acak tanpa alasan, membawa mereka keluar,” tulisnya.

Ia mengaku tak lagi merasa aman di ajang musik DWP 2024 dan berjanji untuk tak kembali.

Ismaya Live, sebagai penyelenggara, merespons isu ini melalui pernyataan resmi di akun Instagram @djakartawarehouseproject.

“Kami sepenuhnya memahami dampaknya terhadap Anda,” tulis pihak penyelenggara, sembari berjanji akan bekerja sama dengan otoritas terkait untuk menyelidiki insiden tersebut dan mencegah hal serupa terulang. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya