Begitu Dilantik, Dedi Mulyadi akan Lakukan Evaluasi Tata Ruang, Disampaikan di Forum PHRI

KLIKNUSAE.com  – Calon Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap tata ruang di Provinsi Jawa Barat.

Hal ini diperlukan sebagai langkah strategis untuk mewujudkan pembangunan yang berkarakter dan berkelanjutan.

Pernyataan tersebut disampaikan Dedi saat menghadiri acara Gala Dinner Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat di Grand Pasundan Hotel, Rabu malam, 11 Desember 2024.

Selain Dedi, hadir dalam rangkaian acara Musda XIV 2024 PHRI Jawa Barat tersebut, Calon Wali Kota Bandung terpilih Muhammad Farhan.

Kemudian ada juga Wakil Ketua Kadin Wilayah Khusus Daerah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Agung Suryamal Sutrisno.

Lalu, Ketua Gabungan Industri Pariwisata (GIPI), Herman Muchtar, dan tokoh pariwisata–yang juga Dewan Penasehat PHRI Henry Husada.

Para undangan gala dinner PHRI Jawa Barat memenuhi ballroom Grand Pasundan Hotel untuk mengikuti acara rangkaian Musda XIV 2024, Rabu malam, 11 Desember 2024. Foto: Adhi

Dalam kesempatan tersebut Dedi menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Dodi Ahmad Sofiandi sebagai Ketua DPD PHRI Periode 2024-2029.

“Setelah dilantik, saya akan bergandengan dengan Pak Dodi, untuk memajukan pariwisata Jawa Barat,” ungkap Dedi yang disambut tepuk gemuruh undangan yang hadir.

Dedi Mulyadi juga menekankan pentingnya pendekatan yang mempertimbangkan keseimbangan antara pembangunan fisik dan pelestarian lingkungan.

“Jawa Barat memiliki potensi besar, baik dari sisi sumber daya alam maupun kearifan lokal. Namun, tata ruang yang ada saat ini sering kali tidak mencerminkan visi pembangunan berkarakter. Berakar pada budaya lokal dan keberlanjutan lingkungan,” ujarnya.

Gala Dinner PHRI

Sambutan calon Wali Kota Bandung Terpilih Muhammad Farhan. (Foto: Adhi)

Menurutnya, evaluasi tata ruang adalah langkah awal yang krusial untuk memastikan pembangunan yang tidak hanya mengejar kemajuan ekonomi. Tetapi juga menjaga identitas Jawa Barat sebagai provinsi yang kaya budaya dan alam.

Dedi menggambarkan bahwa saat beberapa daerah di Jawa Barat menghadapi tantangan serius akibat tata ruang yang kurang optimal.

Konservasi Lahan Pertanian

Hal ini termasuk konversi lahan pertanian produktif menjadi kawasan industri, urbanisasi yang tidak terkendali. Serta kerusakan lingkungan di wilayah pegunungan dan pesisir.

Oleh sebab itu, Dedi memiliki konsep pembangunan di Jawa Barat dengan  berbasis kewilayahan. Ia pun membagi 4 hirarki kebudayaan.

Dedi Mulyadi

Ketua PHRI Jawa Barat terpilih periode 2024-2029 ketika memberikan sambutan di acara Gala Dinner. (Foto: Adhi)

Pertama, kebudayaan Sunda kulon. Dua, kebudayaan Priangan. Ketiga, kebudayaan Cirebonan dan Keempat, kebudayaan Betawia.

“Kerangka ini nantinya akan melahirkan  turunannya yakni  arsirtektur berbasis kewilayahan. Seperti infrastruktur berbasis kewilayahan, makanan, pakaian dan bahasa berbasis kewilayahan,” paparnya.

Ia menyoroti pentingnya keterlibatan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat adat, dalam proses evaluasi ini.

“Kami akan melibatkan semua elemen masyarakat untuk menciptakan tata ruang yang benar-benar mencerminkan kebutuhan dan potensi setiap wilayah. Prinsipnya adalah kolaborasi dan partisipasi, sehingga pembangunan tidak hanya berorientasi pada angka pertumbuhan, tetapi juga kualitas hidup masyarakat,” tambahnya.

Dewan Penasehat PHRI Jawa Barat Henry Husada ketika mendampingi calon Wali Kota Bandung terpilih Muhammad Farhan dan Calon Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi di acara Gala Dinner PHRI Jawa Barat, Rabu malam 11 Desember 2024. (Foto: Adhi)

Pembangunan Berbasis Zonasi

Dedi juga mengusulkan pendekatan pembangunan berbasis zonasi karakter wilayah, yang mencakup zona pelestarian lingkungan, zona pertanian berkelanjutan, dan zona pengembangan ekonomi berbasis budaya lokal.

Ia percaya bahwa dengan zonasi yang jelas, Jawa Barat dapat menjadi contoh provinsi yang berhasil mengintegrasikan modernitas dengan nilai-nilai tradisional.

Sebagai calon gubernur terpilih, Dedi Mulyadi berkomitmen untuk segera memulai proses evaluasi ini begitu ia resmi menjabat.

Ia berharap langkah ini dapat menjadi fondasi untuk mewujudkan Jawa Barat yang lebih maju, berdaya saing, dan tetap menjaga identitas lokalnya.

BACA JUGA: Dodi Ahmad Sofiandi Terpilih Sebagai Ketua DPD PHRI Jawa Barat Periode 2024-2029

Pernyataan Dedi ini mendapat tanggapan positif dari berbagai kalangan. Khususnya, yang selama ini bergerak di bidang pariwisata.

Salah satunya,Herrie Hermanie Soewarma, Sekretaris PHRI Jawa Barat mengemukakan bahwa konsep Dedi Mulyadi sangat relevan dengan kondisi sekarang.

Dimana, pembangunan berbasis lingkungan menjadi sangat penting agar perkembangan pariwisata ke depan bisa berjalan secara berkesinambungan.

“Saya setuju, adanya evaluasi tata ruang untuk bisa menghadirkan konsep berkelanjutan. Tentunya, dalam penerapannya perlu melibatkan masyarakat, agar bisa  memberikan legitimasi. Sekaligus memastikan pembangunan yang inklusif dan sustainable,” kata Herie–yang juga Direktur Sari Ater ini.

Ditambahkan Herie, kadang konsep yang bagus tidaklah mudah untuk direalisasikan, tanpa keseriusan. Termasuk, dukungan  dan komitmen dari unsur yang berada di tingkat daerah.

“Oleh sebab itu, memang perlu sebuah ketegasan,” tandasnya. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya