Peserta Event Lari Sari Ater Jambore Trial Run 2024 Mulai Berdatangan

KLIKNUSAE.com – Para peserta event lari Sari Ater Jambore Run ke-3 2024 mulai berdatangan ke venue Campervan Park, Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu 3 Agustus 2024.

Dari target 500 peserta, tercatat sudah 340 pelari yang dipastika akan mengikuti event bergengsi ini.

Pantauan Kliknusae.com, para peserta dengan tertib mengambil racepack. Mereka berasal dari Jabodetabek dan beberapa daerah di Indonesia lainnya.

Bahkan ada dua orang peserta dari luar negeri (Irlandia) yang juga ikut mengambil racepake.

Tema event lari Sari Ater Jambore Trail Run tahun ini (2024) adalah “Discover Your Adventure”.

Dimana event ini akan memberikan pengalaman seru dan tak terlupakan bagi para peserta.

Peserta lari mengambil racepack di Campervan Park sebagai venue event. Salah satunya, peserta dari Irlandia. Foto: Kliknusae.com/Adhi

Paling tidak bisa menemukan Zona petualangan baru yang nyaman berwisata di dalam satu kawasan. Tidak hanya berlari dan menikmati alam di dalam kawasan Sari Ater.

Sari Ater Jambore Trail Run juga mengajak para peserta untuk Camping dan Barbeque di area Campervan (Race Village) sebelum kategori 45KM memulai perlombaan.

BACA JUGA: Subang TEA Run 2021 Event Lari Perdana Subang di Masa Pandemi

Puncak event larinya sendiri akan berlangsung, pada Minggu,  4 Agustus 2024. Ada 3 Jarak Lomba, yaitu Kategori Lomba yaitu 17 Kilometer, 8 Kilometer, dan 45 Kilometer.

Untuk mensosialiasikan olahraga gateball, ESSA Gateball hadir di venue event lari Jambore Trial Run. Foto:Kliknusae.com/Adhi

Berbeda dengan tahu sebelumnya

Sementara itu, M. Akbar Rafsanzani Manager Operasional PT.Arsipro Tama (Indoreace) selaku penyelenggara event ini mengemukakan bahwa event kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Dimana, untuk kategori jarak 4,5 Km pada event sebelumnya, kini diganti menjadi kategori 45 Km yang akan start pada pukul 03.00 wib Minggu dini hari.

Rute yang akan dilewati yakni  area Perhutani Alam Wisata, Puncak Gunung Tangkuban Perahu dan mengeksplor kebun teh yang ada di kawasan Ciater dan sekitarnya.

Wallpaper yang berisikan nama-nama peserta lari Jambore Trial Run tak luput dari perhatian peserta lari, Sabtu 3 Agustus 2024. Foto: Kliknusae.com/Adhi

Lari Malam Hari

“Ini menjadi tantangan tersendiri bagi peserta karena harus berlari di malam hari. Tidak hanya peserta, panitia penyelenggara pun menjawab tantangan itu dengan cara berkolaborasi dari berbagai pihak,” kata Akbar.

BACA JUGA: Menteri Pariwisata Sandiaga Sebut Sari Ater Jambore Run 2024 Penuh Petualangan

Kolobarasi yang dimaksud  yakni dengan  Karang Taruna Kecamatan Ciater, Desa Nagrak,Desa Palasari, Desa Cibeusi.

Kemudian, Perhutani Alam Wisata, TWA Gn.Tangkuban perahu, Tangkal Pinus Cikole, Asep Stroberi dan PTPN 8 .

Seorang peserta lari memandangi Bukit Palasari yang berada tepat di lokasi venue Jambore Trial Run 2024. Fot: Kliknusae.com/Adhi

Dengan pengalaman baru ini, akan mendapatkan suasana Lari Trail (Lari Lintas Alam)  yang Fresh.

Peserta tidak hanya akan sekedar Lari Melintasi Alam, mereka akan melewati 2 bukit, Gunung Tangkuban Perahu dan perkebunan teh (Khusus Kategori 45KM).

Dengan Elevasi masing-masing Kategori 45K memiliki Elevasi Gain 2326m,Kategori 17K memiliki Elevasi Gain 648m, Kategori 8K memiliki Elevasi Gain 303m.

Backdrop yang menampilkan rute pelari Sari Ater Jambore Trial Run 2024. Foto: Kliknusae.com/Adhi

Sedangkan Ari Hermowo, General Manager Sari Ater Hotel & Resort mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan seluruh persiapan yang diperlukan.

“Kita berharap, saat pelaksanaan besok, semua berjalan dengan lancar dan membuat para pelari bisa menikmati keindahan alam di sekitar Ciater,” kata Ari.

BACA JUGA: Event Lari Tahunan “Sari Ater Jambore Trail Run” 2024 Kembali Digelar, Catat Tanggalnya

Ditambahkan Ari–yang ditemui di Campervan hari ini, event lari ini  diharapkan akan memberikan  efek domino terhadap masyarakat Subang.

“Tidak saja warga Ciater, Subang namun  masyarakat Indonesia pada umumnya terhadap penyelenggaraan  pariwisata, sekaligus  pengelolaan destinasi wisata yang berkelanjutan,” pungkasnya. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya