Infrastruktur Bandara Kertajati 2,6 Triliun, Bandara Sepinggan 1,8 Triliun, Siapa Juara?
KLIKNUSAE.com – Pemerintah terus gencar melakukan pembangunan infrastruktur bandara. Tujuannya, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Karena melalui infrastruktur yang baik, maka mobilitas logistik dan orang dari dan keluar pulau bisa dilakukan dengan cepat, tanpa adanya hambatan.
Beberapa bandara pun dibuat megah dengan fasilitas yang mewah dan banyak untuk memberikan kenyamanan.
BACA JUGA: Pemprov Jabar Kembali Gelontorkan Anggaran untuk Bandara Kertajati
Terutama, kepada masyarakat lokal maupun mancanegara khususnya di bandara internasional.
Beberapa bandara megah di Indonesia di antaranya adalah Bandara Soekarno Hatta, Bandara Sepinggan Balikpapan.
Kemudian, ada juga Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat. Lalu, bandara I Gusti Ngurah Rai hingga bandara International Yogyakarta Kulon Progo.
Jika kita membayangkan bandara termewah adalah Bandara Soekarno Hatta, hal tersebut tidak salah karena Bandara itu sudah mendunia dan dibangun sejak tahun 1985.
BACA JUGA: Usulan Penggantian Nama Bandara Kertajati Masih Menunggu Persetujuan
Bandara Soekarno Hatta juga menjadi gerbang utama keluar masuknya wisatawan mancanegara sejak lama.
Namun ada satu bandara yang nyatanya kini menjadi peringkat pertama sebagai infrastruktur Bandar Udara termewah di Indonesia. Mengalahkan Bandara Soekarno Hatta Tangerang.
Bandara tersebut adalah Bandara Internasional Sepinggan. Atau masyarakat lebih mengenalnya, Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Dibangun, pada 2012 lalu atau terbilang baru dibandingkan Soekarno Hatta.
BACA JUGA: Bey Machmudin Tawarkan Investasi di Bandara Kertajati, Arab Saudi dan India Batal
Dana Investasi
Pembangunan awal bandara ini menelan dana investasi sebesar Rp 1,8 triliun yang kemudian mengalami pengembangan dan renovasi hingga menjadi seperti saat ini.
Diklaim sebagai bandara termewah pertama, bandar udara ini memiliki tema futuristic eco-airport yang ramah lingkungan.
Bandara ini sempat direnovasi hingga dijuluki sebagai yang termewah saat ini. Salah satunya dari segi desain modern.
Ini, mendahului Bandara Soekarno Hatta dalam tren modern berbasis seni. Yaitu ornamen Khas Kalimantan diantaranya ukiran dan patung hingga replika orangutan.
BACA JUGA: Sejarah, Kloter Subang Jadi yang Pertama Terbang dari Bandara Kertajati
Bandara ini juga memiliki toilet 3D dan airport cinema yang jadi yang pertama di Indonesia sebelum Soekarno Hatta.
Selain itu, Bandara Sepinggan menjadi Bandar Udara yang melayani penumpang berkebutuhan khusus dan menjadi yang pertama di Indonesia.
Adapun bandara ini memiliki sistem kendali bandara 1 pintu hingga menerapkan pengamanan bagasi otomatis.
Yaitu, sejak sejak bagasi diserahkan calon penumpang sehingga ke pesawat.
BACA JUGA: Pemda Jabar akan Pastikan Kesiapan Asrama Haji Indramayu dan Bandara Kertajati
Selain Bandara Sepinggan, ada juga Bandara Kertajati–yang disebut-sebut bakal menjadi suara di “Pulau Jawa”.
Itu karena, pemerintah tak tanggung-tanggung menggelontorkan anggaran hingga mencapai Rp. 2,6 triliun
Bahkan bandara ini dinobatkan sebagai bandar udara terbesar kedua di Indonesia. Paling tidak, berdasarkan luasnya setelah Bandara International Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang.
Setelah sempat mati suri karena sepi pengunjung, Bandara Kertajati kembali dihidupkan oleh beragam aktivitas penerbangan pada pertengahan 2023.
BACA JUGA: Diperintah Presiden, Menteri Ini Sampaikan Alasannya ke Bandara Kertajati
Penerbangan Reguler
Beberapa aktivitas yang kini menghidupkan Bandara Kertajati adalah penerbangan reguler, haji, hingga kargo.
Dikutip, dari laman resmi Angkara Pura, pembangunan Kertajati sudah direncanakan sejak era Presiden Megawati Soekarnoputri.
Studi kelayakan Kertajati juga sudah ada sejak 2003 dengan izin penetapan lokasi telah dilakukan sejak 2005.
Kala itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sempat menyatakan kesanggupan untuk mendanai pembangunan bandara dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Namun, Pemprov Jawa Barat tak kunjung merealisasikan pembangunan hingga 2011.
BACA JUGA: Ironi, Predikat Bandara Internasional Tetapi Belum Ada Penerbangan Luar Negeri
Seusai dilakukan peninjauan ulang, pembangunan bandara teryata disebut membutuhkan alokasi APBN.
Lalu, proses pengerjaan pembersihan dan pondasi dimulai pada 2014.
Tidak sampai disitu, Bandara Kertajati juga dimasukkan dalam Program Strategis Nasional (PSN).
Yakni, dengan pembangunan sejak 2015 hingga 2017 dilakukan menggunakan anggaran Kementerian Perhubungan.
Setelah melalui proses panjang, Bandara Kertajati resmi beroperasi pada 24 Mei 2018 dengan pesawat yang pertama kali mendarat adalah Pesawat Kepresidenan Indonesia.
BACA JUGA: Destinasi Menarik Ini Lebih Mudah Ditempuh Dari Bandara Nusawiru, Ada Apa Saja?
Landasan Pacu
Bandara Kertajati memiliki landasan pacu tunggal sepanjang 2.500 meter saat kali pertama diresmikan.
Pembangunan Bandara Kertajati dilaporkan menelan biaya hingga Rp 2,6 triliun.
Biaya tersebut tak hanya dikeluarkan oleh pemerintah, tetapi juga ada pihak swasta yang turut berkontribusi.
Saat ini, pengoperasian infrastruktur bandara Bandara Kertajati menjadi tanggung jawab PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB).
Pemegang saham PT BIJB terdiri dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (82,29 persen), Angkasa Pura 2 (15,41 persen).
Lalu, ada Koperasi Sejahtera Jawa Barat (1,62 persen), dan PT Jasa Sarana (0,8 persen).
Sayang, alih-alih bisa jadi juara di “pulau jawa”, sebaliknya, sampai hari ini banyak “burung besi” yang enggan hinggap di bandara ini. ***