Kadin Dukung Penuh Perjuangan GIPI Realisasikan Pembangunan Convention Hall

KLIKNUSAE.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat mendukung penuh perjuangan GIPI untuk mendorong terealisasinya pembangunan convention hall.

“Tentu saja, kami akan mendukung penuh GIPI dan merespon positif terhadap rencana pembangunan convention hall di Jawa Barat. Sehingga Kadin bersama GIPI membentuk tim kecil untuk membuat rumusan-rumusan tersebut. Terutama untuk percepatan realisasi pembangunan convention hall ini,” kata H.Cucu Sutara, Ketua Kadin Jawa Barat ketika dihubungi Kliknusae.com, Kamis pagi, 13 Juni 2024 di Bandung.

Menurut Cucu, perjuangan yang dilakukan GIPI ini sudah cukup lama, sehingga inilah saatnya untuk bisa mewujudkan rencana tersebut.

Apalagi, pemerintah daerah melalui Sekretaris Daerah Herman Suryatman juga sudah memberikan sinyal positif dilakukannya percepatan pembangunan gedung MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition).

“Mudah-mudahan rumusan yang dibuat oleh tim GIPI dibawah kepemimpinan Herman Muchtar bisa segera mendapatkan legalisasi untuk kepentingan masyarakat Jawa Barat. Baik untuk pengembangan UMKM, maupun meningkatkan kunjungan pariwisata di Jawa Barat,” jelas Cucu.

BACA JUGA: Pembangunan Convention Hall Terwujud, Exhibition Dunia Masuk ke Jawa Barat

Sebagai induk organisasi, lanjut Cucu, pihaknya akan men-support penuh perjuangan GIPI yang selama ini sangat kencang menyuarakan kepentingan pelaku usaha pariwisata di Jawa Barat.

“Pak Herman Muchtar sebagai tokoh yang tak pernah berhenti memperjuangan kemajuan pariwisata di Jawa Barat, perlu kita apresiasi yang setinggi-tingginya. Inilah saatnya, pariwisata Jawa Barat maju,” tambahnya.

Disinggung agar pembangunan convention hall ini tidak berhenti hanya di wacana, Cucu Sutara mengemukakan hal penting pertama yang harus dilakukan adalah kebijakan (policy) dari pemerintah daerah.

“Nah, kebijakan ini akan kita dukung bersama-sama. Artinya, kebijakan yang dalam bentuk surat keputusan dibangunnya Gedung MICE berskala internasional tersebut,” jawab Cucu.

BACA JUGA: Pelaku Pariwisata Jawa Barat Tantang Pemda Bangun Convention Hall, Ini Jawaban Sekda

Surat Keputusan Gubernur

“Apapun itu namanya. Apakah Surat Keputusan Gubernur, Perda atau yang lainnya, kami dari pengusaha pasti akan mendukung,” sambungnya.

Bisa saja, pengusaha akan membangun konsorsium, dan pemerintah daerah menyediakan lahan untuk di bangun convention hall.

“Karena sifatnya mega proyek, bisa saja kami dari sektor usaha akan mencarikan investornya,” tegas Cucu.

Sementara itu Ketua GIPI Jawa Barat Herman Muchtar mengemukakan bahwa dalam agenda kerja GIPI  menilai bahwa Jabar harus mampu membangun sarana Convention & Exibhition berskala internasional.

BACA JUGA: 8 Tempat Kuliner di Sentul yang Hits. Cocok Buat Nyore!

Dalam kajian serta telaah yang sudah dilakukan beberapa titik di kawasan Jabar memiliki potensi serta memenuhi aspek dan kriteria dasar.

Yakni, sebagai syarat untuk pembangunan West Java International Convention & Exhibition Hall (WIJIC & EH)

“Termasuk, berbagai persyaratan pendukung, dimana kita juga masukan ke  dalam perencanaan pembangunan Pemerintah Daerah agar bisa terpenuhi,” kata Herman.

Dibagian lain Sekjen DPP Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Heni Smith berpandangan keberadaan Convention Hall akan menjawab apa yang selama ini diharapkan pelaku usaha pariwisata.

“Dari mulai hotel, tempat wisata, dengan adanya Convention Center kan bisa menjadi salah satu paket. Selain ber-conference mereka juga berwisata ke beberapa tempat wisata yang ada di Jawa Barat,” kata Heni.

Ditambahkan Heni, keberadaan convention center ini bisa memicu kedatangan wisatawan mancanegara. Karena selain memiliki kepentingan, mereka juga ingin menikmati liburan di tempat-tempat wisata.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) Dede Koswara menyatakan Jawa Barat masih membutuhkan sarana exhibition yang memadai untuk perhelatan pameran kelas dunia.

Keberadaan beberapa convention hall di Jawa Barat seperti Sentul International Convention Center, Bandung Convention Centre (BBC) dan beberapa lagi, masih belum cukup untuk mengakomodir event-event besar.

BACA JUGA: Festival Jajanan Kota Bandung Hadir di Grand Pasundan Convention Hotel

Master Plan

“Jabar memiliki potensi yang cukup besar untukk dapat terus meningkatkan peremkonomian yang jauh lebih tinggi lagi,  dari yang saat ini telah dicapai,” kata Dede—yang juga pengurus GIPI ini.

Dibagian lain, Wakil Ketua Umum Kadin Jabar Bidang Pariwisata Herie Hermanie Soewarma menjelaskan rencana pembangunan convention hall sebetulnya sudah masuk dalam perencanaan.

“Dalam master plan Aero City BIJB maupun Master Plan Kawasan Rebana telah merencanakan pembangunan MICE, berupa International Convention & Exibhition Hall,” kata Herie.

“Kedua kawasan ini kan juga merupakan wilayah Jawa Barat yang kita perlu dorong dan  kawal agar perencanaannya menjadi International Convention Exhibition yang benar seleable. Serta, memenuhi syarat internasional dengan timeline yang jelas. Kapan, waktu pembangunannya dimulai,” tambah Herie.

Oleh sebab itu, Herie mengatakan inilah saatnya melalui kolaborasi yang baik semua stakeholders bisa mengkaji lebih seksama.

“Dan kita kawal agar cita-cita terwujudnya West Java  International Convention & Exibhition Hall tersebut dapat terlaksana,” tandasnya.

BACA JUGA: PT Sokonindo Automobile Pamerkan Mobil Listrik Seres E1, Ini Keunggulannya

Herie berkeyakinan bahwa dengan  adanya sarana tersebut  maka WJIC&EH dipastikan dapat masuk dalam setiap seleksi dan tender  event internasional.

Bahkan lebih dari itu, dalam setiap harinya kota dan kabupaten. Serta daerah Jabar lainnya dengan daya tariknya dimana berbagai even berlangsung, akan berdampak significant kepada terciptanya usaha dan lapangan kerja.

Belum lagi dampak terhadap tingkat hunian hotel dalam masa weekdays maupun weekend.

Karena setiap event besar berkelas internasional, bisanya masa tinggal minimum 5 hingga 10 hari di berbagai kelas.

Begitu pun untuk Food Courts, Rumah makan dan Catering Service yang dikelola pelaku UMKM secara ekonomi terus akan menggeliat.

Termasuk, Booth Contractors Event, Decors Contractors, Souvenir Shops dan berbagai destinasi wisata dalam radius  1 hingga 3 jam.

BACA JUGA: Event GIIAS Bandung 2023 Belum Berdampak ke Okupansi Hotel, Ini Kata Chairman Riung Priangan

Berdaya Tarik Tinggi

Multiplier effect lainnya dari penyelenggaraan suatu konvensi dan pameran berskala internasional ini akan mendorong  tumbuhnya Tour Guides, Transletor, Booth Attendant, Cleaning Service Transportation Services dan lainnnya.

Kegiatan conference dan event pameran, lanjut Herie, berdampak besar dan berantai dalam satu kegiatan. Selain, mampu mendatangkan wisatawan dalam jumlah besar juga akan mendapatkan liputan media yang luas.

“Belum lagi sebaran dampak lainnya, seperti dampak sosial budaya, ekonomi dan politik,” ungkapnya.

Diakui Herie, bukalah hal mudah pemerintah dapat menyertakan lahannya dalam proyek tersebut. Namun jika dilakukan dengan kesungguhan, maka akan ada jalan keluarnya.

“Kadin Jabar beserta pihak terkait dapat terlibat aktif dalam upaya memperoleh investor untuk membiayai pembangunan convention hall. Baik secara perorangan maupun berkonsorsium,” tambah Herie.

BACA JUGA: Hari Pertama GIIAS Bandung 2023, Dipenuhi Crew Prinsipal Otomotif

Sementara itu, keberadaan International Center Indonesia yang telah ada seperti ICE, JICC dan yang lainnya.

Termasuk seperti di Bali, Makasar, Yogyakarta dan Surabaya bukan merupakan competitor yang akan menjadi penghalang.

“Kenapa kami katakan begitu, karena saat ini pun kondisinya selalu overload untuk penyelenggaraan  International Conferences &  Exibhition,” ungkapnya.

Selanjutnya, kata Heri, perlu menjadi fokus dalam melakukan kajian dan upaya perencanaan. Yaitu bagaimana menjadikan proyek pembangunan IC & EH ini menjadi begitu seksi.

Dan, berdaya tarik tinggi bagi para Exibhitors, Traders, Participans dan tentunya bagi para investor. ***

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya