Kemenparekraf Sedang Susun Peta Jalur Wisata Berbasis ‘Storytelling’
KLIKNUSAE.com – Kemenparekraf sedang menyusun peta jalur wisata berbasis storytelling di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar).
Storytelling atau menjelaskan suatu informasi (objek wisata) dengan narasi bercerita ini, bertajuk ‘Historical Trail of Joglosemar’.
Untuk mencapai tujuan konsep tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar Focus Group Discussion (FGD) di El Royale Hotel Malioboro, Selasa 14 Mei 2024.
Pola perjalanan ini merupakan seri ke-2 setelah sebelumnya pada tahun 2021 Kemenparekraf lebih dulu meresmikan pola perjalanan di daerah Borobudur.
BACA JUGA: Lewat Story Telling, Ekonomi Kreatif akan Lebih Cepat Tumbuh
Ketika itu, diberi nama Borobudur Trail of Civilization (BToC) dengan 9 subtema aktivitas yang tersebar di seluruh desa di kawasan Borobudur.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan peta jalur wisata budaya ini akan mengemas kekuatan Joglosemar.
Yaitu, berupa sejarah dan warisan budaya yang telah ditetapkan oleh UNESCO.
Selain itu juga jalur transportasi dan komoditas utama pada masa awal modernisasi, kota-kota lama.
Serta hidangan tradisional legendaris yang ada di kawasan Joglosemar ke dalam sebuah jalur wisata.
BACA JUGA: Cabinding Story, Penggiat Seni Kriya Jilid Buku di Bandung
Kawasan Joglosemar
“Pola perjalanan ini akan memiliki unsur edukasi, experience, dan entertainment pada empat jalur wisata tematik. Khususnya, yang dapat dicoba oleh wisatawan sebagai pilihan aktivitas baru di Kawasan Joglosemar,” kata Menparekraf Sandiaga.
Oleh karena itu, dalam percepatan penyusunan jangkauan pola perjalanan wisata budaya, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) menyelenggarakan FGD.
Sementara itu, Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf tok Parikesit, mengatakan jalur wisata budaya ini akan terus dikembangkan.
Caranya, dengan mengedepankan implementasi prinsip-prinsip sustainable tourism destination dan juga akan melakukan kolaborasi hexahelix.
BACA JUGA: Ada Bantuan 500 Juta Bagi Penggiat Budaya, Begini Cara Pengajuannya
“Kami berharap melalui pola perjalanan ini dapat memberikan multiplier effect bagi para pelaku wisata,” jelasnya.
“Termasuk, UMKM, dan menjadikan masyarakat lokal sebagai pengelola parekraf di kawasan Joglosemar,” sabung Itok.
Hal ini, menurutnya, sejalan dengan target capaian Kemenparekraf. Dimana, berusaha menciptakan 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024 guna mendorong perekonomian nasional.
Pada kegiatan ini, turut hadir Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Singgih Raharjo; Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Agung Hariyadi.
Lalu, ada Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko; Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, R. Wing Wiyarso Poespojoedho.
Kemudian juga hadir, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, Aryo Widyandoko; dan Direktur Utama Badan Otorita Borobudur, Agustin Peranginangin. ***