Wawancara Eksklusif Bersama Ketua Kadin Jabar Cucu Sutara, Ada Ancaman Ini
KLIKNUSAE.com – Ditengah tingginya tingkat pengangguran di Jawa Barat, Kliknusae.com berkesempatan melakukan wawancara eksklusif bersama Ketua Kadin Jabar, Cucu Sutara.
Banyak hal yang mengemuka, seputar kondisi investasi di provinsi berpenduduk 50 juta lebih ini. Termasuk, rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) untuk bisa bersaing masuk dunia industri.
Oleh sebab itu, sosok pria yang dikenal humble ini mengingatkan kembali pentingnya harmonisasi kebijakan, sinergi yang inklusif antara pemerintah daerah dan kalangan wisata.
“Kita sedang menghadapi tantangan besar ke depan. Terutama dalam hal kualitas tenaga kerja yang siap terjun ke berbagai sektor industri. Kondisi ini harus menjadi pikiran bersama. Tak terkecuali juga keseriusan pemerintah daerah untuk mewujudkan kolaborasi yang nyata,” kata Cucu, Senin 12 Februari 2024.
BACA JUGA: Pabrik Komponen Kendaraan Listrik Jabar Butuh 26 Ribu Tenaga Kerja, Kadin Jabar Persiapkan Ini
Menurut Cucu, fokus yang harus dikejar bersama-sama sekarang adalah menyiapkan pelantihan sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan kebutuhan industri.
“Permintaan tenaga kerja yang berkompenten menjadi keniscahyaan seiring dengan masuknya investasi dari luar. Sebut saja, perusahaan-perusahaan yang akan membangun pabrik komponen kendaraan listrik di Karawang,Cikarang, Bekasi dan daerah lainnya,” ungkap Cucu.
Jika kondisi ini tidak diantisipasi dari sekarang, maka tak menutup kemungkinan, justru tenaga kerja dari luar yang akan masuk ke Jawa Barat.
BACA JUGA: Ini Sikap Kadin Jawa Barat Terhadap Kebijakan Pajak Hiburan
“Artinya ini bisa menjadi ancaman munculnya tingkat pengangguran baru. Sedangkan kita sendiri (Jabar) kan masih banyak PR yang harus diselesaikan. Salah satunya, ya bagaimana menekan pengangguran,” tandas Cucu.
Mendorong MoU Direalisasikan
Untuk itu, Cucu mendorong supaya MoU yang sudah ditantangani antara Pemda Provinsi Jawa Barat bersama Kadin bisa segera direalisasikan.
“Semua itu, regulasinya kan tergantung dari pemerintah daerah. Kadin sebagai kolaborator siap saja, kapan harus bergerak. Kami, menginginkan investasi di Jawa Barat, diisi oleh oleh orang Jawa Barat,” tegasnya.
BACA JUGA: Wantim Kadin Henry Husada Dukung Realisasi UMP Bagi Pekerja
Cucu pun menyoroti paradoks bahwa meskipun Jawa Barat menjadi salah satu pusat investasi dan ekspor terbesar di tingkat nasional, angka pengangguran usia produktif tetap tinggi.
“Kenapa pengangguran juga yang paling besar? Berarti ada sesuatu yang salah. Apa yang salah disitu? SDM, daya saing,” ujarnya dengan penuh keprihatinan.
Menurutnya, investasi yang masuk ke Jawa Barat lebih cenderung mengutamakan industri padat modal daripada industri padat karya.
BACA JUGA: Kadin Jabar Ingin Pemilu 2024 Menjadi Momen Kebangkitan Ekonomi Lokal
“Sekarang yang tak kalah pentingnya adalah dunia digitalisasi. Yang ada sekarang investasi itu adalah, kalau dulu padat karya, sekarang padat modal,” tambahnya
Ia menilai bahwa kesenjangan antara investasi yang masuk dan penyerapan tenaga kerja menjadi salah satu akar permasalahan.
“Artinya kalau padat modal sangat sedikit menyerap tenaga kerja, pasti mereka bicara soal teknologi,” katanya. ***