Menjadi Percontohan Wisata Kebugaran, Bali Gelar Pelatihan Trainer Spa

KLIKNUSAE.com – Sejalan dengan upaya mendukung Bali menjadi percontohan wisata kebugaran, sebanyak 50 orang diikutkan dalam  sertifikasi kompetensi. Mereka adalah para peatih (trainer) spa yang didorong menjadi lebih profesional.

Pelatihan ini sendiri digelar oleh Indonesia Wellness Spa Professional Association (IWSPA), sekaligus membangun kecintaan pada Ethnowellness Nusantara.

“Ini menjadi langkah awalnya, kami mengumpulkan para profesional spa untuk bisa ikut pelatihan. Untuk membuat mereka bisa menjadi trainer (pelatih) dengan fokus para pemijat ( Balinese massage,)” kata Ketua DPD IWSPA Bali Roger Paulus Silalahi di Denpasar, Seperti dikutip Kliknusae.com dari Antaranews, Kamis 1 Desember 2022.

Roger menyampaikan hal tersebut saat melaksanakan kegiatan sosialisasi pelatihan sertifikasi IWSPA. Turut diundang perwakilan para manajer dan direktur spa dari 40 hotel berbintang di Bali.

BACA JUGA: WCCE 2022 di Nusa Dua Bali Membawa Misi Pemulihan Ekraf

Kegiatan sosialisasi dengan tema Ethnowellness Nusantara, Jati Diri Indonesia itu dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun.

Kegiatan pelatihan bagi para pelatih (training of trainers) itu dimaksudkan nantinya bisa menularkan ilmunya.

Khususnya, kepada para terapis spa di Provinsi Bali akan dilaksanakan mulai 8 Desember 2022 dengan target awal sebanyak 50 peserta.

Para peserta yang berkesempatan mengikuti pelatihan tersebut tidak dipungut biaya atau gratis. Mereka akan mendapatkan pengetahuan, teknik, kemampuan dan filosofi.

Ethnowellness Nusantara

Sebanyak dua diantara 15 Ethnowellness Nusantara, nantinya akan difokuskan pada pemijat Bali.

BACA JUGA: Wisata Bali Dibuka Untuk Wisman, Kecuali dari India

Ethnowellness Nusantara ini diartikan sebagai sistem kebugaran yang tersebar dalam berbagai kelompok etnik di Nusantara.

Yakni berupa ramuan pijat, urut, olah fisik, maupun olah batin yang dipraktikkan secara turun-temurun dan dimiliki etnik di Nusantara.

“Tetapi fokusnya pada Balinese massage dengan memenuhi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI),” katanya.

“Dengan demikian, masyarakat Bali bisa lebih paham mengenai teknik dan filosofi pijat Bali dan mereka yang udah di-training bisa melatih para terapis spa pada 2023,” sambung Roger.

Prinsipnya nantinya akan dikembalikan kepada masyarakat Bali lagi. Karena pengetahuan yang diberikan merupakan hasil penelitian dari berbagai kerajaan di Bali.

BACA JUGA: 94 Objek Wisata Bali Masuk Pengetatan Libur Natal dan Tahun Baru

“Kami ingin menaikkan standar baku mutu profesionalisme dari sisi pengetahuan dan keahlian para terapis spa di Bali. Kegiatan ToT semacam ini akan kami laksanakan berkesinambungan,” ujarnya terkait upaya mendorong wisata kebugaran ini.

Demikian pula sertifikasi yang diberikan nantinya tersebut diklaim sebagai satu-satunya sertifikasi spa asli Indonesia. Sedangkan yang memberikan pelatihan merupakan para asesor spa profesional di Indonesia.

“Sertifikasi dari luar sebenarnya kalah dengan yang kita punya. Sertifikasi luar hanya menguasai anatomi, cara memijat standar dan lain-lain. Sedangkan yang kita punya yang etnik juga, serta jauh lebih tinggi kualitasnya,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun mengapresiasi rencana yang disampaikan IWSPA tersebut. Paling hal ini bisa menciptakan SDM yang profesional dengan mengeksplorasi kearifan budaya.

BACA JUGA: Pelaksanaan KTT G20 Katrol Okupansi Hotel di Bali Hingga 70 Persen

“Seperti yang kita ketahui Etnowelness Nusantara telah berkembang dari Sabang sampai Merauke. Dengan pelatihan ini kami harapkan Bali dapat menyediakan spa terbaik. Apalagi Bali merupakan lokomotif pariwisata nasional,” ujar Tjok Pemayun.

Dibagian lain, Ketua Umum DPP IWSPA Yulia Himawati yang terhubung secara virtual berharappelatihan ini ke depannya dapat menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.

Termasuk pula di Bali bisa dikenalkan pada wisatawan mancanegara yang datang ke Pulau Dewata, bahwa disini telah memiliki wisata kebugaran yang memadai.

Dalam acara sosialisasi tersebut juga dihadiri artis Oppie Andaresta yang menyatakan mendukung penyelenggaraan program ToT.

Oppie mengatakan betapa Indonesia beruntung memiliki keunikan dan kekayaan untuk menjaga kebugaran berupa Ethnowellness Nusantara yang telah diwariskan oleh para tetua kita. ***

Sumber: Antaranews

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya