Gempa Susulan M 3,3 Kembali Guncang Cianjur, Warga Bubar Nonton Piala Dunia
KLIKNUSAE.com – Gempa bumi susulan berkekuatan magnitudo 3,3 kembali mengguncang wilayah Cianjur dan sekitarnya, pada Sabtu malam 26 November 2022, pukul 19.44 WIB
Gempa ini terasa cukup keras sampai di Kecamatan Pacet, sehingga beberapa warga yang siap-siap menyaksikan perandingan Piala Dunia 2022 berhamburan keluar rumah.
“Gempa..gempa, buru kaluar,” teriak warga di Kp. Pasir Cina, Desa Cipendawa yang berjarak hanya 2 km dari Istana Presdien Cipanas ini.
Dilansir dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa susulan berapa pada Lok:6.81 LS – 107.06 BT (8 km Barat Laut KAB-CIANJUR-JABAR), dengan kedalaman 10 Km.
BACA JUGA: Akibat Gempa, Warga Cipanas Terisolasi Komunikasi 12 Jam
Sementara itu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyebut pihaknya mencatat ada 236 kali gempa susulan di Cianjur, Jawa Barat. Gempa terbesar berkekuatan M 4,2.
“Gempa susulan sampai dengan 25 November 2022 pukul 06.00 WIB terjadi 236 kali gempa. Yakni, dengan magnitudo terbesar 4,2 dan magnitudo terkecil 1,2,” kata Daryono dalam cuitannya di Twitter, kemarin.
Sebelumnya, korban tewas akibat gempa magnitudo (M) 5,6 di Cianjur, Jawa Barat, bertambah. Korban tewas menjadi 272 orang lebih.
BACA JUGA: PHRI Se-Indonesia Salurkan Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur
Gempa Paling Mengerikan
Dibagian lain, ahli geologi Awang Harun Satyana menyebut ada beberapa hal yang membuat gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,6 di Cianjur, Jawa Barat, beberapa waktu lalu menjadi sangat mengerikan.
Dalam keterangan tertulisnya, hari ini Awang menyebut gempa dengan kekuatan M 5,6 termasuk moderat.
Di mana energi daya rusaknya sama dengan di atas rata-rata bencana tornado yang acapkali melanda Amerika Utara.
BACA JUGA: Dua Dapur Umum PHRI Jabar Berhasil Salurkan Ribuan Logistik Makanan Setiap Hari
“Tetapi ini masih di bawah kekuatan ledakan bom atom yang dijatuhkan tentara sekutu di Hiroshima. Yaitu, pada Perang Dunia II yang kira-kira ekivalen dengan gempa sekuat M 6,2. Atau sama dengan daya rusak gempa Bantul Yogyakarta 27 Mei 2006,” katanya.
Setidaknya gempa berkekuatan moderat itu disebutnya dapat menyebabkan kerusakan berat baik di bangunan maupun lingkungan karena ada empat penyebab.
“Satu, pusat gempa dangkal (10 km) sehingga energinya lebih kuat mengguncang permukaan; dua, wilayah lereng-kaki gunung secara topografi bukan area yang stabil bila terlanda gempa dapat memicu longsor terjadi,” jelasnya. ***