Pentingnya Pemanfaatan Digital Bagi Pelaku Usaha Wisata Garut

KLIKNUSAE.com – Pada era digitalisasi saat ini, mau tidak mau mendorong agar semua pelaku usaha wisata bisa memanfaatkan teknologi digital.

Baik dalam melakukan pemasaran maupun promosi, sehingga bisa meningkatkan kunjungan wisatawan. Dimana, pada akhirnya akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah.

Terkait dengan hal tersebut, pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menggelar pelatihan bagi pelaku usaha wisata.

“Pelatihan dua hari, kami melatih para pelaku usaha untuk melakukan pemasaran digital,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, Agus Ismail di Garut, seperti dikutip Kliknusae.com dari Antaranews, Kamis 20 Oktober 2022.

BACA JUGA: Produk UMKM Garut Bakal Dipamerkan di Event G20, Ini Pesan Menteri

Ia menuturkan pelatihan tersebut berlangsung selama dua hari, dan berakhir pada Rabu 19 Okrober 2022.

Pelatihan mengambil  tema acara Pelatihan Digitalisasi Branding Pemasaran dan Penjualan Homestay/Pondok Wisata, Kuliner, Suvenir, dan Fotografi.

Ia menyampaikan pelatihan itu bertujuan agar pelaku usaha yang berkaitan dengan kepariwisataan bisa lebih berkembang. Khususnya, dengan mengoptimalkan kehadiran teknologi atau digital.

BACA JUGA:Belum Ada Rekrutmen Pekerja Kereta Api Garut, Awas Penipuan

Menurut dia selama ini sejumlah pelaku usaha Garut sudah menjalankan bisnisnya secara digital. Langkah ini, perlu terus  didorong agar pemanfaatan digital bisa dilakukan oleh semua pelaku usaha di Garut.

“Selama ini sudah ada pelaku usaha yang melakukan pemasaran secara digital, tapi memang belum semua pemasaran secara digital, “ kata Agus.

“Dengan terus berkembangnya teknologi, maka kita juga perlu terus mengikuti pperkembangan dan harus terus ditingkatkan,” sambung Agus.

BACA JUGA: Pemerintah Kabupaten Garut Belum Ada Rencana Pengetatan Objek Wisata

Ia menyampaikan pelatihan yang kepada pelaku usaha ini antara lain meliputi pemasaran produk yang menampilkan visual atau foto bagus agar menarik.

Khusus pelatihan kali ini, lanjut dia, sementara fokus untuk pelaku usaha kuliner, penyewaan rumah, dan produk suvenir.

“Sekarang kami fokus kepada pelaku kuliner, ‘home stay’, dan suvenir, selanjutnya kami juga akan melakukannya kepada pengelola destinasi wisata,” kata Agus. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya