Lewat Story Telling, Ekonomi Kreatif akan Lebih Cepat Tumbuh
KLIKNUSAE.com – Melalui story telling (kegiatan dengan bercerita) atas budaya dan kearifan local Indonesia, ekonomi kreatif akan tumbuh lebih cepat.
Apalag Indonesa memiliki beragam budaya, termasuk kerajinan tangan yang memiliki nilai histori cukup tinggi.
Oleh sebab itu, ekonomi kreatif perlu dikemas dengan baik misalnya melalui story telling latar budaya Indonesia yang luar biasa itu.
“Indonesia kalau kita lihat handmade-nya juga tidak kalah bahkan punya culture luar bisa. Seperti kemarin saya mengunjungi museum wastra di Palembang. Itu ada kain dari tahun 1700an dan itu betul-betul terbuat dari benang emas 24 karat,” kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo seperti dikutip Kliknusae.com dari laman resmi Kemenparekraf, Jumat 16 September 2022.
BACA JUGA: Kemenparekraf Hadirkan Skema Subsidi untuk Membangkitkan Perfilman Nasional
Angela pun menekankan pentingnya ekonomi kreatif yang terbukti efektif sebagai penggerak sektor pariwisata.
“Kalau zaman dulu bisa dikerjakan bertahun-tahun, kalau zaman sekarang kita bisa kerjakan berbulan-bulan. Nah ini kita punya cerita yang luar biasa, story telling yang kuat,” tandasnya.
“Tinggal, bagaimana kita bisa mengemas ini bersama yang akhirnya bisa menjadi brandingnya Indonesia. Dan sebetulnya ini bisa jadi value added bagi pariwisata Indonesia dari ekonomi krearif,” sambungnya.
Wamenparekraf dalam diskusi bersama Indonesia Creative Cities Network (ICCN) atau Jejaring Kota dan Kabupaten Kreatif Indonesia yang diselenggarakan di Mbloc Space, Jakarta, Kamis (15/9/2022), menyampaikan ekonomi kreatif dan pariwisata memiliki keterkaitan yang sangat erat.
BACA JUGA: Produk Ekonomi Kreatif Jambi Didorong Masuk Pasar Internasional
“Ekonomi kreatif ini menjadi bagian atraksi dari pariwisata. Dan ini harus dikembangkan dengan berkolaborasi. Ekonomi kreatif harus jadi unique selling point dari pariwisata Indonesia. Karena Indonesia luar biasa sekali potensi ekonomi kreatifnya,” ujarnya.
Oleh karena itu, dalam mendukung ekonomi kreatif Indonesia, pemerintah pun menggagas Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
Hal ini sebagai upaya mendorong peningkatan transaksi dan penjualan produk kreatif dari para pelaku ekonomi kreatif pada subsektor fesyen, kriya, dan kuliner terutama di platform digital.
BACA JUGA: FoodStarup Indonesia 2022, Satu Upaya Percepat Kebangkitan Ekonomi
“Kemenparekraf akan terus mendukung dan meningkatkan kualitas ekonomi kreatif lokal di Indonesia dengan salah satunya melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia,” kata Wamenparekraf Angela.
Pada kesempatan tersebut, Angela Tanoesoedibjo juga berbicara tentang lanskap atau kondisi pariwisata hari ini.
Yakni berdasarkan angka wisatawan mancanegara pada tahun lalu 1,6 juta dan untuk tahun ini sampai semester 1 sudah mencapai 1,2 juta wisman, yang sekaligus menunjukkan perkembangan yang cukup baik.
“Kami berharap sampai akhir tahun bisa melebihi tahun lalu,” kata Wamenparekraf.
Dalam kunjungannya ke MBloc Space, Jakarta Selatan, Wamenparekraf Angela juga menyempatkan melihat beragam produk lokal yang disuguhkan oleh beberapa pelaku kreatif yang hadir dalam kegiatan tersebut. ***