AVPN Conference Bali Membuka Peluang Investasi Sektor Pariwisata
KLIKNUSAE.com – AVPN Conference Bali atau penyelenggaraan Asian Venture Philanthropy Network diharapkan mampu menghadirkan solusi dan membuka peluang investasi. Khususnya, di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat menghadiri kegiatan tersebut di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa 21 Juni 2022.
“Acara ini bertujuan untuk memberikan solusi dan peluang dalam hal ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif,” katanya Sandiaga.
Disamping itu, juga untuk menciptakan lingkungan yang aman, meningkatkan produktivitas, stabilitas dan keamanan, dan juga untuk memperkuat kepemimpinan global khususnya di Asia.
BACA JUGA: Mau Bikin Event ? Perhatikan Kembali Beberapa Hal Penting Ini
Ia mengatakan, pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor yang paling terpukul akibat pandemi COVID-19.
Namun di sisi lain, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) juga menjadi lokomotif utama dalam kebangkitan ekonomi.
Penguatan Sektor Parekraf
Menurut Sandiaga Uno, penguatan investasi di sektor parekraf akan meningkatkan peran pariwisata dan ekonomi kreatif dalam kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja.
“Banyak sektor lain yang bergantung pada kinerja parekraf seperti ritel, akomodasi, makanan dan minuman, logistik, dan angkutan,” katanya.
BACA JUGA: Omicron BA.4 dan BA.5 Di Bali Perlu Diwaspadai, Ini Penjelasan Menparekraf
Menparekraf mengungkapkan, pelaksanaan kegiatan internasional yang berlangsung pada 21-24 Juni 2022 itu juga akan menegaskan bahwa Indonesia, khususnya Pulau Dewata, sudah siap menyambut berbagai event internasional.
“Kegiatan ini tentunya membuat persepsi yang baik tentang ketahanan ekonomi Indonesia terhadap krisis. Kemudian menunjukkan kesiapan dan kepemimpinan Indonesia kepada dunia, khususnya dalam hal pemulihan ekonomi global, serta mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat internasional untuk mengadakan kegiatan MICE di Indonesia,” ungkapnya terkait event AVPN Conference Bali.
Menparekraf juga percaya bahwa penyelenggaraan AVPN 2022 dapat menjadi acara terbesar untuk jejaring investasi sosial dalam hal pembiayaan filantropi di Asia.
BACA JUGA: Harga Terkini Tiket Kebun Raya Bali, Ini Cara Belinya
“Kami berharap konferensi ini akan memberikan hasil yang bermanfaat, dengan peluang yang sangat baik bagi kita semua untuk berbagi ilmu dan keahlian,” katanya.
“Termasuk, bagaimana membangun kerjasama strategis dan jaringan untuk memberikan solusi untuk rintangan sosial-ekonomi terbaru. Sehingga tahun depan, Bali siap kembali menjadi tuan rumah lagi,” sambungnya.
Tahun ini, Kemenparekraf memfasilitasi lima brand social enterprise untuk berpartisipasi dalam kegiatan Impact Live dan Impact Showcase.
Mempertemukan Berbagai Filantropis
Merek-merek ini berasal dari subsektor kuliner, fesyen dan kriya. Kelima brand tersebut adalah Tenoon, MCL (Mycotech Lab), Liberty Society, Timurasa dan KaIND.
BACA JUGA: Bali Dibully Bule, Ini Reaksi Netizen dan Pelaku Industri Pariwisata
Sementara itu, CEO AVPN , Naina Subberwal Batra, menambahkan, Konferensi Global AVPN mempertemukan berbagai filantropis, investor dan pembuat kebijakan terkemuka dunia.
Mereka akan mengumumkan aliansi baru meluncurkan potensi pendanaan baru, dan membentuk kemitraan strategis.
“Hal itu dilakukan untuk membantu negara-negara Asia mengatasi kekurangan pendanaan dalam memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Atau Sustainable Development Goals (TPB/SDGs),” ujarnya.
Nantinya, hasil dari pertemuan AVPN akan menjadi masukan bagi agenda utama KTT G20 sehingga memungkinkan diambilnya tindakan nyata untuk mengkatalisis sumber daya dan modal agar mendatangkan dampak yang lebih besar di Asia.
Dengan lebih dari 600 organisasi/perusahaan anggota yang tersebar di 33 negara, AVPN memiliki peran unik. Yakni, untuk menghubungkan pemimpin negara-negara di Asia guna mengkolaborasikan modal.
Bantuan teknis, dan pengaruh kebijakan mereka untuk mengkatalisis modal yang dimiliki kantor, keluarga, yayasan, dan perusahaan-perusahaan di Asia. ***