Okupansi Hotel di Kota Bandung Diperkirakan Naik, Dengan Syarat Ini
KLIKNUSAE.com – Okupansi hotel di Kota Bandung, Jawa Barat diperkirakan naik, berbarengan dengan libur sekolah dan Hari Raya Idul Fitri.
Namun, kenaikannya bisa tak berarti jika pemerintah masih menerapkan beberapa hal yang menghambat dunia usaha (perhotelan).
Seperti, masih diterapkannya larangan kegiatan-kegiatan yang berlangsung di hotel. Oleh sebab itu, pihak hotel berharap dengan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat, pemerintah bisa memberikan kelonggaran.
“Sesuai dengan perkembangan melandainya kasus Covid-19 karena kewajiban vaksinasi yang cukup baik, kita berharap bisa berpengaruh cukup baik. Namun bagi dunia perhotelan khususnya kota Bandung belum ada kenaikan signifikan,” kata Iwan Rismawardani, Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD Jawa Barat ketika dihubungi Kliknusae.com, Senin 25 April 2022.
BACA JUGA: Event MotoGP Selesai Digelar, Tapi Okupansi Hotel Masih Tinggi
Menurutnya, memasuki kuartal I (Q1) tingkat hunian kamar secara YTD Maret 2022 rata-rata occupancy Hotel di Bandung , baru mencapai. 40 %.
“Prediksi Q2 bisa ada kenaikan bila kebijakan-kebijakan pemerintah tidak banyak larangan untuk kegiatan-kegiatan dihotel. Selama hotel memberlakukan prokes ketat,”tandasnya.
“Optimis boleh tapi juga harus melihat realita yang ada ya. Ketika kegiatan meeting untuk pemerintah kenaikan 20% dari Q1, Insya Allah bisa dicapai,” sambungnya terkait okupansi hotel di Kota Bandung.
BACA JUGA: PHRI Menjerit, Okupansi Hotel Sepanjang Januari-Maret Hanya 40 Persen
Okupansi Hotel di Jakarta
Sementara itu, pada kuartal II (Q2) tahun 2022, okupansi (tingkat hunian) hotel di Jakarta diprediksi akan mengalami peningkatan.
Peningkatan ini tidak lain karena di awal Q2 akan ada perayaan Lebaran 2022, yang juga bertepatan dengan liburan sekolah.
Kenaikan ini dikarenakan kian permintaan untuk staycation terutama bagi tamu yang melakukan perjalanan domestik.
Hal tersebut disampaikan Associate Director Research & Consultancy Department PT. Leads Property Services Indonesia, Martin Samuel Hutapea dalam rilisnya.
BACA JUGA: Bali Segera Dibanjiri Maskapai Luar, Ini Kata Sandiaga Uno
Menurut Martin, dengan dicabutnya persyaratan karantina untuk perjalanan internasional dan membaiknya pandemi Covid19, pasar hotel di Jakarta perlu berbenah.
“Sektor perhotelan di Jakarta harus berusaha menarik minat para tamu baik individu mapun kelompok, agar kondisi pasar bisa sama sebelum pandemi,” ujar Martin.
Dikatakan, pasar perhotelan Jakarta mencatat satu pasokan hotel baru selama kuartal pertama 2022, yaitu Hotel Dafam Enkadeli Thamrin, yang merupakan sebuah hotel bintang 3.
Dengan total 50 kamar, pasokan baru tersebut membawa pasokan kumulatif kamar hotel di Jakarta menjadi total 54.786 kamar.
BACA JUGA: Resinda Hotel Karawang Hadirkan Koki Terbaik untuk Menu Buka Puasa
Namun, beberapa hotel lain yang awalnya dijadwalkan akan buka pada Q1 telah dimundurkan dengan target pembukaan pada pertengahan tahun.
Pengunduran ini dikarenakan progress operasional pembukaan hotel sempat terdampak dengan gelombang Omicron baru-baru ini.
“Pembukaan pada saat kuartal kedua yang bertepatan dengan libur Lebaran dan sekolah, diharapkan bisa menambah daya tarik dan membantu meningkatkan permintaan pada masa pembukaan hotel,” tandas Martin. ***