Tanam Dahulu Baru Petik Kemudian, Ini Permintaan Luhut ke Presiden
KLIKNUSAE.com – Tanam dahulu baru petik kemudian. Inilah pemeo atau semboyan yang dipegang teguh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Karena itu pula, ia menyakini permintaannya kepada Presiden Jokowi agar di tanah Batak—sebagai tempat kelahirannya untuk menggelar event internasional bakal direstui.
“Sebagai “orang asli” Batak, tentunya saya bahagia melihat Tanah Toba yang merupakan tanah kelahiran saya, saat ini menjadi lebih indah dan maju. Sehingga menjadi salah satu DPSP,” kata Luhut lewat unggahan di akun resmi Instagramnya, Kamis 3 Februari 2022.
BACA JUGA: Menteri Luhut Serukan Perusahaan Terapkan WFH Dua Pekan
Pemeo “tanam petik”, lanjut Luhut, adalah makna tradisi gotong royong yang telah menjadi “law of life” bagi masyarakat Batak.
“Semangat itu jualah yang saya ingin tunjukkan kepada Presiden @jokowi dalam momen kunjungan kerja beliau ke Destinasi Wisata Super Prioritas Danau Toba dua hari ke depan,” ujarnya.
Saat ini sudah ada sembilan fasilitas sarana dan prasarana pariwisata yang telah diselesaikan pembangunannya.
Yaitu Pelabuhan Ajibata, Pelabuhan Ambarita, Pelabuhan Tigaras, Pelabuhan Simanindo, Instalasi Pengelolaan Air dan Limbah Parapat, Pantai Bebas Parapat, Ruang Terbuka Atsari, Hutaraja Kampung Ulos, dan Huta Siallagan.
BACA JUGA: Februari 2022 Puncak Penularan Varian Corona Omicron, Ini Pesan Luhut
“Saya katakan kepada Presiden bahwa Pembangunan DPSP Danau Toba perlu melanjutkan keseimbangan. Yakni, pembangunan antara sisi barat-utara dengan timur-selatan kawasan Danau Toba sampai 2024,” paparnya.
Potensi Menggelar Event Internasional
Dengan begitu konektivitas antara wilayah bisa terjalin sehingga mampu mendatangkan manfaat juga bagi masyaraka di sekitar kawasan.
Selain infrastruktur, sebuah destinasi wisata juga perlu dikenal oleh seluruh wisatawan baik domestik terlebih lagi mancanegara.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Minta Menparekraf Lakukan Re-Branding Danau Toba
Untuk itu Danau Toba memiliki potensi sebagai tempat penyelenggaraan event internasional tematik.
“Saya kira ke depan bisa menyelenggarakan event olahraga berskala internasional seperti “F1 H2O” dan “Tour de Danau Toba”, ungkapnya.
“Saya meminta izin kepada Presiden agar @kemenparekraf.ri menyelenggarakan satu major international event. Seperti, yang sudah diselenggarakan dengan berhasil yaitu Moto GP di Mandalika,” ujarnya.
BACA JUGA: 9 Rekomendasi Destinasi Wisata Danau Toba yang Instagramable
Namun, saya akan merasa jauh lebih bahagia jika seluruh “stakeholders” memperhatikan aspek kelestarian dan kontribusi terhadap pengurangan dampak perubahan iklim.
“Karenanya, saya berharap gotong royong yang menjadi falsafah hidup masyarakat Batak, dapat terwujud lewat kolaborasi nyata antara para pemangku kepentingan beserta masyarakat,” pinta Luhut.
“Tentu, dalam hal menjaga kelestarian lingkungan serta kekayaan alam kawasan Danau Toba sehingga berkat Tuhan YME juga bisa dipetik “buah” nya oleh anak cucu kita di kemudian hari,” sambung Luhut menutup kutipannya di akun medsosnya dengan judul tanam dahulu baru petik kemudian . ***