Dorong Film Nasional Rebound, PEN Siapkan Dana Rp 136,5 Miliar
KLIKNUSAE.com – Dorong film nasional rebound (bangkit kembali), pemerintah mengucurkan dana stimulus Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) subsektor film sebesar Rp136,5 miliar.
Selama ini, saat pandemi Covid-19 industri film nasional benar-benar terpuruk, namun diprediksi perfilman di tanah air akan rebound tahun depan seiring dengan situasi pandemi yang kian terkendali.
Sehingga diharapkan, flm-film nasional kembali produksi, kembali beredar, sehingga usaha bioskop kian bergeliat.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, menjelaskan, PEN subsektor film ditujukan untuk mendorong produksi film nasional.
BACA JUGA: Kemenparekraf Hadirkan Skema Subsidi untuk Membangkitkan Perfilman Nasional
Selain itu, juga sekaligus menghasilkan film yang berkualitas sehingga menjadi magnet bagi masyarakat untuk kembali ke bioskop.
“Pulihnya kepercayaan masyarakat pada bioskop di tengah pandemi harus ditingkatkan dengan memperbanyak produksi film nasional berkualitas. Dengan cara ini, penonton memiliki banyak pilihan,” ungkapnya.
Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perfilman
Film menjadi pilihan untuk percepatan pemulihan ekonomi pasca-pandemi COVID-19. Karena selain produk subsektor ekonomi kreatif ini menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, multiplier effect-nya juga mendongkrak ekonomi.
Sebuah studi yang dilakukan lembaga konsultan dan penelitian Oxford Economics tahun 2010 menyebutkan, industri film di Indonesia memberikan kontribusi ekonomi (PDB) nasional hingga 0,43% atau sebesar 2,98 juta dolar AS.
BACA JUGA: SBY Muncul di Film The Tomorrow War, Bagaimana Ceritanya?
Disamping itu, mampu menciptakan lapangan kerja secara nasional sebesar 0,45% atau sebanyak 491.800 tenaga kerja.
Bantuan dana PEN film sendiri ditujukan kepada rumah produksi untuk memproduksi film pendek, film dokumenter, maupun film layar lebar.
Dari kegiatan ini dipastikan akan melibatkan banyak tenaga kerja langsung atau tenaga (pekerja) kreatif.
Dampak Tenaga Kerja Tak Langsung
Mulai dari produser, sutradara, penulis skenario, penata kamera, penata artistik, penata musik, editor, pengisi dan penata suara, hingga aktor-aktris.
Sedangkan tenaga kerja tidak langsung seperti catering, kru film, kendaraan film, hingga pekerja bioskop yang jumlahnya mencapai ratusan ribu.
BACA JUGA: Usai Nonton Film Nussa The Movie, Ini Komentar Sandiaga Uno
Adapun skema PEN film yang dimulai pada Oktober dan berakhir pada Desember tahun ini terbagi dalam beberapa skema.
Skema Bantuan PEN Film
Yakni skema promosi, skema produksi, serta skema pra-produksi dimana masing-masing skema tersebut terdapat tim kurator untuk melakukan seleksi kemudian menetapkan film yang memenuhi syarat dan layak mendapatkan dana stimulus.
Hingga Desember 2021, dana PEN film untuk skema promosi sebesar Rp33 miliar telah tersalurkan kepada 22 rumah produksi yang memproduksi 22 judul film.
Masing-masing produksi mendapatkan dana stimulus sebesar Rp 1,5 miliar untuk promosi. Film yang mendapat bantuan dana PEN film tersebut salah satunya “Akhirat: A Love Story” yang tayang di bioskop awal Desember ini. Selain itu juga ada “Paranoia”, “Cinta Bete”, “Yo Wis Ben 3”, dan “Kadet 1947”.
BACA JUGA: Kemenparekraf Ajak Sineas Bangkitkan Bioskop Lewat Restorasi Film
Promosi yang dilakukan diantaranya melalui media digital maupun media konvensional seperti media luar ruang (billboard dan spanduk) yang secara efektif akan menggugah minat masyarakat menonton bioskop.
Film-film tersebut cukup banyak menarik minat penonton meski di tengah penerapan PPKM sehingga bisa dorong film nasional bergerak lagi.
Jenis Film Peraih Penonton Terbanyak
Misalnya, film “Yo Wis Ben 3” yang sementara meraih 214.315 penonton, juga film “Paranoia” yang sementara meraih 76.614 penonton.
Sementara untuk stimulus PEN film skema produksi, dana sebesar Rp12,93 miliar telah disalurkan kepada 26 rumah produksi komunitas yang akan memproduksi film pendek. Juga pada 27 rumah produksi yang akan memproduksi film dokumenter pendek.
BACA JUGA: Sineas Indonesia Harus Berani Berpikir Out of the Box, Lahirkan Film Vertikal
Film dokumenter dan film pendek yang lolos penilaian tim kurator ini mendapatkan stimulus sebesar Rp250 juta per judul film.
Dengan bantuan dana produksi film pendek dan film dokumenter tersebut diharapkan menghasilkan film yang berkualitas sehingga diantaranya bisa diikutsertakan dalam festival film internasional.
Sementara dana bantuan stimulus PEN film untuk skema pra-produksi sebesar Rp68,9 miliar telah disalurkan pada 50 rumah produksi film layar lebar.
Total Bantuan Dana PEN Film
Masing-masing film layar lebar tersebut mendapatkan bantuan dana sebesar Rp860 juta per film.
Total dari dana PEN film sebesar Rp136,5 miliar, telah tersalurkan sebesar Rp114,883 miliar dan diproyeksi menyerap tenaga kerja langsung atau tenaga kerja kreatif sebanyak 14.671 tenaga kerja
BACA JUGA: 8 Rekomendasi Film Pendek Nasional yang Wajib Kamu Tonton Saat Staycation!
Ada puluhan film layar lebar yang mendapatkan bantuan PEN film dan akan mulai tayang di awal tahun 2022.
Film-film itu menandai bangkitnya kembali industri film nasional di tengah pandemi dan akan melibatkan banyak tenaga kerja langsung atau tenaga kreatif.
Dengan pandemi yang semakin terkendali dan seiring diperlonggarnya ketentuan dalam izin pembukaan bioskop, jumlah penonton diharapkan semakin melonjak.
Hal ini diharapkan bisa dorong film nasional bangkit lebih cepat.
Ekonomi kembali bergerak, khususnya di industri film dengan terbukanya lapangan kerja.
***