Proyek investasi di Jabar Ini Mampu Menyerap 87.766 Tenaga Kerja

KLIKNUSAE.com – Proyek investasi di Jabar ini mampu menyerap sedikitnya 87.766 tenaga kerja. Sampai saat ini ada 23.749 proyek yang datang ke Jawa Barat.

“Jabar tak tergoyahkan di peringkat pertama realisasi investasi di Indonesia sepanjang Januari hingga September 2021 dengan nilai Rp107,23 triliun,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat (Jabar) Noneng Komara, Minggu 14 Novemver 2021 seperti dikutip Kliknusae.com dari Antarnews.

Dikatakan Noneng, realisasi tersebut kembali mendongkrak serapan tenaga kerja di Jawa Barat hingga 87.766 orang yang terserap dari 23.749 proyek.

Dia mengemukakan realisasi investasi ke Jawa Barat sepanjang Januari-September 2021 mampu memberikan kontribusi 16,3 persen pada realisasi investasi nasional.

BACA JUGA: Tips Mengembangkan UMKM dari Menteri Investasi dan BKPM Bahlil

Menurutnya angka realisasi yang datang dari penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp107,23 triliun mampu membuka lapangan pekerjaan saat masa pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19.

“Realisasi investasi Jawa Barat periode Januari hingga September 2021 sebesar Rp. 107,23 triliun naik Rp 20,90 triliun dari realisasi periode yang sama di tahun 2020. Angka ini telah mencapai 84,21 persen dari target yang ditetapkan oleh BKPM sebesar Rp127,34 triliun,” katanya.

Pihaknya menilai capaian ini bukan hanya persoalan posisi pertama realisasi proyek investasi di Jabar pada tingkat nasional.

Namun juga investasi PMA dan PMDN ini memberikan kontribusi terhadap pembangunan Jawa Barat.

BACA JUGA: Bupati Sumedang Siap Menjadi Pemandu Wisata, Buka Peluang Investasi

Peningkatan PMA sangat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Jabar dan PMDN sangat berperan terhadap penyerapan tenaga kerja. Artinya investasi memiliki andil terbesar dalam pertumbuhan ekonomi triwulan secara year on year,” ujarnya.

Jawa Barat Berkontribusi Dalam Penyerapan Naker

Menurut Noneng PMDN di Jawa Barat mampu berkontribusi maksimal dalam penyerapan tenaga kerja (naker).

Dimana, terdapat tenaga kerja sebesar 31.691 orang meningkat 10.363 orang dari periode yang sama tahun 2020 sebesar 13.386 orang.

PMDN sendiri realisasi investasinya mencapai Rp45,3 triliun atau meningkat Rp9,9 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu.

BACA JUGA: Kadin Jabar Sambut Baik Investasi UEA, Asal Pertimbangkan Syarat Ini

“Lokasi yang paling besar menyerap tenaga kerja PMDN di Jawa Barat di Kabupaten Bogor sejumlah 5.586 Orang atau 17,63 persen. Untuk PMA, penyerapan tenaga kerja terbesar dari Kabupaten Bekasi sejumlah 15.141 Orang atau 27,00 persen,” tuturnya.

Noneng juga mencatat Pada Januari-September 2021, jumlah proyek yang direalisasikan adalah sebesar 23.749 proyek.

Atau, naik signifikan sebesar 77,42 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2020 yang sebesar 13.386 proyek.

Berdasarkan data realisasi investasi PMA & PMDN Januari-September 2021, sektor dengan realisasi investasi tertinggi di Jawa Barat adalah Perumahan.

BACA JUGA:Dubes Pakistan Bertemu Pengurus PHRI Jabar, Tawarkan Investasi di Perbatasan

Disusul kemudian kawasan Industri & Perkantoran (25 persen), Industri Kendaraan Bermotor & Alat Transportasi Lain (15 persen), dan Transportasi, Gudang & Komunikasi (11 persen).

“Jawa Barat masih menjadi primadona investasi, ini bisa dilihat dari kenaikan realisasi investasinya. Realisasi PMA mengalami kenaikan sebesar 21,59 persen dan PMDN naik sebesar 28,01 persen.

Pandemi Covid-19 Tak Menghalangi Promosi Potensi Investasi

“Jadi upaya kami untuk terus mempromosikan potensi investasi tidak terhalang oleh pandemi Covid-19. Meskipun banyak upaya promosi dan sosialisasi dilakukan secara daring,” katanya.

“Di sisi lain, Pak Gubernur Jabar Ridwan Kamil juga terus intens hadir dalam upaya-upaya promosi investasi yang melibatkan investor luar,” lanjut Noneng.

BACA JUGA: Harapan HIPMI Terhadap Pembentukan Kementerian Investasi, Yang Penting Punya Komitmen

DPMPTSP Jawa Barat sendiri mencatat untuk PMDN, realisasi investasi terbesar disumbangkan oleh PT Mahkota Permata Perdana, Jasa Marga Japek Selatan dan Adhi Commuter Properti.

Sementara perusahaan dengan realisasi PMA terbesar datang dari Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, PT Kereta Cepat Indonesia China dan Amazon Data Services Indonesia.

PMA sendiri Jepang dan Singapura mengalami kenaikan investasi pada periode Januari hingga September 2021.

Paling tidak, dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2020, setelah sebelumnya mengalami penurunan.

Dari kedua negara tersebut, Jepang mengalami kenaikan tertinggi di tahun 2021 yaitu sebesar 20,34 persen setelah sebelumnya turun sebesar 35,02 persen di tahun 2020. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya