Kadisbudpar Jabar Sebut Vaksinasi Covid-19 Sudah Menyasar 28 Ribu Orang
KLIKNUSAE.com – Kadisbudpar Jabar Dedi Taufik menyatakan hingga saat ini vaksinasi COVID-19 untuk pelaku industri pariwisata telah menyasar 28 ribu orang.
“Kita akan terus mendorong dan mengajak seluruh kalangan untuk berperan serta dalam program vaksinasi ini, termasuk para pelaku industri pariwisata di Jawa Barat yang mencapai 96.545 orang,” kata Dedi Taufik di Bandung, Senin 27 September 2021.
Selain pelaku industri pariwisata, kata Dedi, pihaknya telah menggandeng para seniman, budayawan, dan masyarakat umum untuk melakukan vaksinasi.
Agenda vaksinasi untuk pelaku industri pariwisata dan masyarakat di Pusdikkav Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, kemarin kembali digelar.
BACA JUGA: Dedi Taufik: Tahura Djuanda Bisa Dijadikan Destinasi Unggulan
Program ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Disparbud Jabar, Pemda Bandung Barat dan Pusdikav dengan sasaran 7.500 orang.
Antusias Masyarakat Ikut Vaksin Cukup Tinggi
Dia mengapresiasi tingginya animo masyarakat untuk mengikuti vaksinasi COVID-19. Hal tersebut langkah positif dalam upaya percepatan vaksinasi.
“Antusiasmenya sangat luar biasa. Hari pertama 1.500 orang, hari ke dua 1.500 orang, kemarin 2.018, sekarang 1.500 orang. Targetnya pasti tercapai,” kata dia.
Kadisbudpar Jabar menambahkan vaksinasi bertujuan membentuk kekebalan komunal sebagai hal penting.
BACA JUGA: DPD PUTRI Jabar Usulkan Objek Wisata Sebagai Sentra Vaksinasi
Apalagi Jawa Barat saat ini sudah lepas dari zona merah menjadi zona oranye menuju zona kuning pandemi COVID-19.
Wilayah kabupaten/kota di Jabar yang saat ini menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat level 3 terdapat 17 daerah dan level 2 tercatat 10 daerah.
“Semoga ke depan pariwisata segera bangkit. ‘Herd immunity’ (kekebalan komunal) itu penting, sehingga kita menyiapkan pranata di lapangan salah satunya ‘early warning’ (peringatan dini) melalui ‘rapid’ (tes cepat) antigen di tempat wisata untuk awal kita melakukan 3T (tracing, treasing, dan treatment),” ujar Dedi.
BACA JUGA: Dedi Taufik: Kolaborasi Menjadi Kata Kunci Pariwisata Jabar Juara
Pihaknya melakukan pendekatan dengan aplikasi PeduliLindungi, sedangkan di beberapa daerah di Jawa Barat PPKM level 3 dan 2, sudah dilakukan uji coba penerapan aplikasi PeduliLindungi.
“Ini merupakan langkah bagus kesiapan kita di dunia pariwisata, selain aplikasi kita kedepankan juga persyaratannya adalah vaksin (sertifikat vaksinasi, red.), juga melalui aplikasi PeduliLindungi dan ‘early warning’-nya ‘rapid’ antigen. Itu langkah untuk ‘reborn tourism’ (pemulihan pariwisata) di Jawa Barat ini. ‘Dont Panic-DoVaksin-Go Picnic’,” ujar dia.
***