Apa Beda Resto Wisata dan Taman Wisata, Satu Buka yang Satu Tutup
KLIKNUSAE.com – Apa beda resto wisata dan taman wisata? Pertanyaan ini sering membingungkan, tidak saja bagi pengelola objek wisata, tetapi juga pengunjung.
Bagaimana tidak, dimasa pandemi seperti sekarang, untuk daerah yang masuk PPKM Level 3 masih belum memperbolehkan Taman Rekreasi atau objek wisata buka.
Namun, ironinya masih ada saja tempat wisata yang buka dengan embe-embel karena bentuknya sudah menjadi resto, tapi lokasinya di taman rekreasi.
Dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri), saat ini resto sudah diperbolehkan buka kembali—meski dengan ketentuan pembatasan kapasitas pengunjung.
Sementara taman rekreasi masih belum diperbolehkan beroperasi. Alasannya, karena bisa mengundang kerumuman.
Kondisi inilah yang mendorong beberapa pengelola wisata, mengubah konsep tempat wisata menjadi resto.
Tentu, untuk menyiasati supaya bisa mendapatkan izin operasional. Sebab, jika masih berstatus Taman Rekreasi, dan berada di daerah Level 3, maka sudah bisa dipastikan akan ditutup.
Dusun Bambu Berinovasi Menjadi Resto Wisata
Salah satu yang “berinovasi” di tengah pandemi sekarang adalah Dusun Bambu di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KKB).
BACA JUGA: Dispensasi Pengurusan SIM di Masa PPKM, Ini Batas Waktunya
Upaya itu dibuat pengusaha sebagai jalan keluar instan agar tak kian tenggelam hingga kemudian gulung tikar. Apalagi, saat ini belum ada kepastian kapan wisata bisa kembali beroperasi.
Objek wisata Dusun Bambu melakukan perubahan yang sangat mendasar. Dari objek wisata, kini Dusun Bambu berubah menjadi restoran bertema outdoor.
Secara fundamental, Dusun Bambu tak mengubah tampilan. Namun, konsep pelayanan dan jasa yang ditawarkan sudah jauh berbeda dari sebelumnya.
Tak ada lagi pembelian tiket masuk bagi pengunjung
BACA JUGA: Meski PPKM Level 4, Pemkot Cirebon Perbolehkan Objek Wisata Buka
“Kami terus melakukan inovasi, sekarang kami hadir dengan konsep baru, yaitu Outdoor Dining Resort. Jadi, kami sepenuhnya berfungsi sebagai restoran outdoor terbesar di Bandung,” ujar Komisaris Dusun Bambu Endy Tjahyadi seperti dikutip Kliknusae.com dari detikcom, baru-baru ini.
Endy menyebut banyak waktu yang dihabiskan untuk akhirnya memutuskan perubahan konsep dari objek wisata menjadi restoran outdoor.
Ia tak menampik, besar kecilnya keputusan tersebut juga karena pandemi COVID-19.
“Jadi, kami melakukan swot analisis, strengths yang kita punya, kemudian opportunities, dan juga threats yang juga muncul. Jadi kita mensimulasikan swot analisis tersebut, bahwa kita itu kuat dimana saat pandemi ini terjadi,” kata Endy.
BACA JUGA: Wisata Alam Menjadi Pilihan Pertama Saat PSBB Dilonggarkan,Berikut 11 Destinasi Terfavorit
Berdiri di area seluas 15 hektare, ada tiga restoran utama yang bisa dijajal pengunjung. Yakni, Restoran Burangrang, Purbasari, dan Lembur Urang. Ketiganya memiliki konsep berbeda satu sama lain.
“Jadi, orang datang ke sini untuk makan, bonusnya bisa menikmati suasana alam yang asri. Kalau istilah kita ‘mandi udara’ karena di sini zero polution,” katanya.
Alhasil, apa beda resto wisata dengan objek wisata lainnya. Tipis perbedaannya, karena pengunjung tetap berekreasi di Objek Wisata seperti sebelumnya. Hanya dari sisi legal, Dusun Bambu boleh buka karena berstatus restoran. ***