Istana Kepresidenan Cipanas Dibalut Bendera Merah Putih Raksasa
KLIKNUSAE.com – Istana Kepresidenan Cipanas di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat merias diri, menyambut Hari Kemerdekaan ke-76 RI.
Pagar bagian depan yang menghadap ke Jalan Cipanas No.105 dibalut bendera Merah Putih raksasa. Meski tidak tampak baru, bendera yang dipanjang sejak seminggu ini menambah kemeriahan.
Berbeda dengan Istana Bogor yang ditempati Presiden Joko Widodo, Istana Cipanas relative lebih sepi pengunjung akibat dampak dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
BACA JUGA: Kota Cipanas Kembali Dibanjiri Wisatawan Asal Jakarta
“Selama pandemi, Istana sepi. Gak ada kegiatan apa-apa. Pada saat sebelum ada korona, selalu ramai. Kita juga kecipratan rejeki,” kata Asep, pedagang kali lima di Kantor Pos yang tak jauh dari Istana kepada Kliknusae.com, Senin 16 Agustus 2021.
Tidak Ada Perayaan 17 Agustusan Karena Pandemi
Soal pemasangan bendera raksasa, menurut Asep, sudah menjadi tradisi setiap menyambut 17 Agustusan.
“Kalau, ada perayaan apa gak, saya kurang tahu. Dulu, sebelum korona ada panjat pinang dan yang lainnya. Sekarang, keliatannya gak ada ya,” lanjutnya.
BACA JUGA: Festival Sugih Mukti Dibuka Malam Ini Di Lapangan Istana Cipanas
Istana Cipanas adalah salah satu Istana Kepresidenan yang terletak di kaki Gunung Gede, Jawa Barat.
Tepatnya lebih kurang 103 km dari Jakarta ke arah Bandung melalui Puncak. Istana ini terletak di Desa Cipanas, kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur.
Berdasarkan catatan yang ada, luas areal kompleks istana ini lebih kurang 26 hektare, tetapi sampai saat ini hanya 7.760 m2 yang digunakan untuk bangunan.
BACA JUGA: Satlantas Cianjur Kini Fokus Penyekatan Ke Lokasi Objek Wisata
Selebihnya dipenuhi dengan tanaman dan kebun tanaman hias yang asri, kebun sayur dan tanaman lain yang ditata seperti hutan kecil.
Sebenarnya bangunan induk istana ini pada awalnya adalah milik pribadi seorang tuan tanah Belanda yang dibangun pada tahun 1740.
Sejak masa pemerintahan Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff, bangunan ini dijadikan sebagai tempat peristirahan Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
BACA JUGA: Ridwan Kamil Berpesan Bupati Cianjur Bisa Mendongkrak Sektor Pariwisata
Beberapa bangunan yang terdapat di dalam kompleks ini antara lain Paviliun Yudhistira, Paviliun Bima dan Paviliun Arjuna yang dibangun secara bertahap pada 1916.
Camp David Amerika Serikat-nya Indonesia
Penamaan ini dilakukan setelah Indonesia Merdeka, oleh Presiden Sukarno. Di bagian belakang agak ke utara terdapat “Gedung Bentol”, yang dibangun pada 1954 sedangkan dua bangunan terbaru yang dibangun pada 1983 adalah Paviliun Nakula dan Paviliun Sadewa.
Sebuah peristiwa penting yang pernah terjadi di istana ini setelah kemerdekaan adalah berlangsungnya sidang kabinet yang dipimpin oleh Presiden Soekarno pada 13 Desember 1965.
BACA JUGA: Ingin Menikmati Suasana Hutan Dalam Kota, Destinasi Ini Bisa Jadi Pilihan
Ketika itu, Soekarno menetapkan perubahan nilai uang dari Rp 1.000,- menjadi Rp 1,-.
Sedangkan pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, gedung ini hanya digunakan sebagai tempat persinggahan pembesar-pembesar Jepang dalam perjalanan mereka dari Jakarta ke Bandung ataupun sebaliknya.
Gedung ini ditetapkan sebagai Istana Kepresidenan dan digunakan sebagai tempat peristirahatan bagi Presiden atau Wakil Presiden beserta keluarga setelah kemerdekaan, seperti halnya Camp David Amerika Serikat.
BACA JUGA: Antisipasi Kemacetan, Polres Cianjur Tutup Jalur Menuju Puncak-Cipanas
Setiap ruangan di Istana ini dilengkapi dengan perabot yang terbuat dari kayu.
Di Istana ini tersimpa berbagai koleksi ukiran Jepara dan lukisan dari maestro seni lukis Indonesia seperti Basuki Abdullah, Dullah, Sujoyono, dan Lee Man Fong.
Pada 24 November 2011, Istana Cipanas dipakai untuk acara resepsi pernikahan antara Edhie Baskoro Yudhoyono dan Siti Ruby Aliya Rajasa dengan nuansa Palembang.
Sejumlah menteri-menteri Kabinet Indonesia Bersatu II hadir dalam proses pernikahan itu. ***