Bidik Generasi Milenial, BCA Lakukan Pemecahan Saham
JAKARTA, KLIKNUSAE.com – BCA atau PT Bank Central Asia (Persero) berencana untuk melakukan aksi korporasi pemecahan saham yang beredar atau stock split.
Kebijakan ini dilakukan guna memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para investor ritel, khususnya generasi milenial, untuk berinvestasi di saham BCA.
“Melalui aksi korporasi stock split ini, kami berharap harga saham BBCA akan lebih terjangkau bagi para investor ritel, utamanya demografi investor muda yang saat ini aktif meramaikan bursa,” kata Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, dalam keterangan resminya, dikutip Senin, 2 Agustus 2021
Bank dengan kode emiten BBCA itu akan memecah nilai saham dengan rasio 1:5. Dengan demikian, nilai nominal saham akan berubah dari Rp 62,5 per saham menjadi Rp 12,5 per saham.
BACA JUGA: Rekening Grabtoko Diblokir BCA, Hati-hati Kalau Belanja Online
Langkah yang diambil dalam gelaran Rapat Direksi & Komisaris BCA itu dilakukan guna memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para investor ritel, khususnya generasi milenial, untuk berinvestasi di saham BCA.
Berapa harga saham BBCA nantinya setelah dilakukan stock split?
Harga saham baru BBCA baru akan ditentukan satu hari sebelum stock split dilakukan.
Namun, bila mengacu pada penutupan perdagangan Juli 2021, harga saham BBCA berada di level Rp 29.850 per unit.
Dengan demikian, investor perlu menggelontorkan dana sekitar Rp 2,9 juta untuk memiliki 1 lot BBCA.
Jika mengacu kepada data tersebut, harga saham BBCA setelah stock split sebesar Rp 5.950 per unit. Ini merupakan pembulatan ke bawah Rp 5.979, hasil dari Rp 29.850 dibagi 5.
BACA JUGA: Presdir BCA Minta Diizinkan Buat Platform e-Commerce Untuk UMKM
Nantinya pasca-stock split, BBCA akan diperdagangkan di harga sekitar Rp 5.950/unit karena pembulatan ke bawah dari Rp 5.970/saham.
Ini artinya investor hanya perlu merogoh kocek sebanyak Rp 597.000 untung membeli 100 saham BBCA.
Dengan demikian harga BBCA juga akan bersaing dengan harga big four bank lainnya seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang diperdagangkan di kisaran Rp 3.710/saham.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk BMR) di harga Rp 5.700/saham, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) di harga Rp 4.780/saham.
Sementara itu, berdasarkan data BEI mencatat, Jumat lalu (30/7/2021), saham bank Grup Djarum ini ditutup turun 1,16% di Rp 29.850/saham.
Dalam sepekan terakhir saham BBCA turun 1,08%, sebulan terakhir juga turun 0,91% dan year to date masih minus 11,82% dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI Rp 736 triliun.
***