PHRI: Vaksinasi Pelaku Pariwisata Jabar Sudah 80 %
BANDUNG, KLIKNUSAE.Com – PHRI Jabar memastikan program vaksinasi sektor pariwisata sudah berjalan dengan baik. Hal ini seiring dengan program pemerintah melalui Kemenparekraf yang mendorong agar politeknik pariwisata menjadi sentra vaksin.
Tujuan agar percepatan vaksinasi bisa tercapai sesuai dengan target yang diinginkan.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyebutkan bahwa program tersebut telah berjalan dan sejauh ini sudah 80% pelaku pariwisata Jabar mendapatkan vaksinasi.
Ketua BPD PHRI Jabar Herman Muchtar mengatakan bahwa sentra vaksin di Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata telah berjalan.
“Vaksinasi di kampus pariwisata sudah jalan,” kata Herman, Kamis 8 Juli 2021.
Menurut catatan PHRI Jabar, di Jawa Barat ada sekitar 3150 hotel dan restoran, sedangkan di Bandung sebanyak 470 hotel dan restoran.
Baca Juga: Politeknik Pariwisata Akan Dijadikan Sentra Vaksin
Lalu, dirinya memaparkan bahwa vaksinasi pelaku pariwisata yang selama ini dilaksanakan di hotel, restoran dan beberapa waktu lalu di Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata sudah menyasar sebanyak 80% pelaku pariwisata.
“Kalau pelaku pariwisata itu delapan puluh persen sudah divaksin,” kata Herman.
Sedangkan, sejauh ini sudah ada sepuluh hotel dan restoran yang telah dijadikan sentra vaksin. Dirinya juga mengatakan bahwa beberapa hotel yang tergabung dalam PHRI juga menyediakan paket karantina.
Ketersediaan Vaksinasi Masih Sulit Diperoleh
Untuk kendala yang dihadapi PHRI dalam pelaksanaan vaksinasi terhadap pelaku pariwisata sejauh ini masih berkutat pada ketersediaan vaksin dan alat tes virus.
Lebih parah ia melanjutkan bahwa saat ini juga ketersediaan oksigen berkurang.
Baca Juga: Tentang Penempatan KPJ di Objek Wisata, Ini Kata Disbudpar Bandung
Dirinya pun berharap pemerintah melakukan tindakan penanganan yang efektif, mengingat PPKM Darurat sangat berdampak buruk bagi sektor pariwisata khususnya hotel dan restoran.
“Kondisi pelaku pariwisata ini sangat terpuruk, kami berharap pemerintah secepatnya melakukan penanganan yang efektif,” tandanya.
Ditambahkan Herman, para pelaku usaha harus mendukung penuh program pemerintah dalam upaya mencegah terjadinya penularan kasus Covid-19.
“Kalau angka Covid-19 masih tinggi, tentu hal ini juga akan berdampak pada permutaran ekonomi di Jawa Barat. Kenapa saya katakan begitu, karena pada ujungnya akan ada penutupan-penutupan lagi. Padahal, sekaranh saja banyak yang sudah terkapar,” lanjur Herman. ***